kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurs rupiah masih bisa melemah lagi pada Selasa (12/1)


Senin, 11 Januari 2021 / 17:33 WIB
Kurs rupiah masih bisa melemah lagi pada Selasa (12/1)
ILUSTRASI. Senin (11/1), kurs rupiah tercatat koreksi 0,74% ke level Rp 14.125 per dolar AS.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menguat berkat dukungan kenaikan imbal hasil obligasi Negeri Paman Sam. Penguatan dolar AS berpotensi kembali menekan nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa (12/1). Sementara itu, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) juga menjadi sentimen tambahan yang menekan mata uang Garuda besok.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (11/1) rupiah tercatat koreksi 0,74% ke level Rp 14.125 per dolar AS. Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia (Jisdor), nilai tukar mata uang rupiah juga terkoreksi ke level Rp 14.155 per dolar AS atau sekitar 0,69% dari perdagangan akhir pekan lalu.

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai, pergerakan nilai tukar rupiah Selasa (12/1) kemungkinan masih akan dibayangi isu kenaikan imbal hasil obligasi AS. "Hingga sore ini, tingkat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun masih di kisaran 1,1% masih terlihat tinggi dan memicu penguatan dolar AS belakang ini," ungkap Ariston kepada Kontan.co.id, Senin (11/1).

Baca Juga: Rupiah berpotensi alami koreksi lagi pada esok hari

Di sisi lain, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Tanah Air dinilai Ariston turut menambah tekanan bagi nilai tukar rupiah. Dia berharap, berita persetujuan penggunaan vaksin dari BPOM bisa menjadi sentimen positif sekaligus membatasi pelemahan rupiah. 

"Selama pasar masih fokus ke tingkat imbal hasil obligasi AS, nilai tukar rupiah masih bisa melemah besok ke kisaran Rp 14.160 per dolar AS, dengan level support Rp 14.100 per dolar AS," kata Ariston.

Baca Juga: Terkoreksi 0,74%, rupiah jadi mata uang paling lemah di Asia pada Senin (11/1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×