Reporter: Intan Nirmala Sari, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah tak berdaya di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) untuk kedua hari beruntun, Rabu (22/4). Mengutip Bloomberg, pukul 9.27 WIB, rupiah ke Rp 15.538 per dolar AS atau melemah 0,45%.
Kemarin, Selasa (21/4) rupiah ditutup koreksi 0,36% ke level Rp 15.468 per dolar AS dari penutupan sebelumnya. Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor menunjukkan rupiah melemah 0,64% ke level Rp 16.643 per dolar AS.
Baca Juga: Kurs Dollar AS-Rupiah: Dua hari beruntun pekan ini, rupiah tekor!
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengungkapkan pergerakan mata uang Garuda cukup dipengaruhi oleh banyak sentimen, mulai dari harga minyak mentah yang anjlok akibat kelebihan pasokan. Pada kondisi tersebut, persebaran virus corona turut ambil andil terhadap anjloknya harga minyak.
"Permintaan (minyak mentah) nyaris nihil karena kebijakan social distancing di beberapa negara," ungkap Ibrahim.
Selain itu, kondisi pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang memburuk, turut menimbulkan spekulasi adanya keretakan lebih dalam pada hubungan Korea Selatan dengan Korea Utara, alhasil pasar kembali bergejolak.
Di sisi lain, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed berencana untuk kembali menggelontorkan paket stimulus sebesar US$ 450 miliar dan diperuntukkan bagi sektor-sektor yang terdampak Covid-19.
Baca Juga: Rupiah terseret anjloknya harga minyak, simak prediksinya untuk besok
Sebelumnya The Fed sudah menggelontorkan stimulus sebanyak dua kali masing-masing sebesar US$ 2,2 triliun dan US$ 2,3 triliun.
"Sentimen tersebut (The Fed) diharapkan bakal mendorong rupiah untuk kembali menguat pada perdagangan besok," kata Ibrahim kepada Kontan, Selasa (21/4).
Untuk itu, Ibrahim memperkirakan rupiah bakal bergerak pada rentang Rp 15.320 per dolar AS, hingga Rp 15.570 per dolar AS. Meskipun perdagangan Rabu (22/4) diprediksi masih akan bergejolak, namun ada potensi bergerak menguat di akhir perdagangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News