Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah tertekan di pekan terakhir kuartal ketiga 2023. Selasa (26/9), kurs rupiah Jisdor melemah 0,42% ke Rp 15.464 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kemarin, kurs rupiah Jisdor berada di Rp 15.399 per dolar AS. Kurs rupiah Jisdor berada di posisi paling lemah sejak 12 Januari 2023.
Sedangkan di pasar spot, kurs rupiah melemah 0,56% ke Rp 15.490 per dolar AS ketimbang penutupan perdagangan kemarin di Rp 15.403 per dolar AS. Rupiah pun tertekan ke posisi paling lemah sejak 11 Januari 2023 atau dalam lebih dari sembilan bulan terakhir.
"Dengan posisi yield US Treasury dan dolar AS sekarang, sulit bagi rupiah untuk menguat meski sentimen pasar yang lebih luas tetap mendukung," kata Eddie Cheung, senior emerging markets strategist Credit Agricole di Hong Kong kepada Bloomberg.
Baca Juga: Rupiah Spot Melemah 0,32% ke Rp 15.452 Per Dolar AS Pada Selasa (26/9) Siang
Cheung menyebut, jika dilihat dari suku bunga riil, obligasi rupiah masih lebih unggul ketimbang US Treasury. Yield surat utang negara (SUN) acuan tenor 10 tahun saat ini berada di 6,84%. Sementara yield US Treasury tenor 10 tahun berada di 4,52% menurut data Bloomberg.
Penguatan nilai tukar dolar turut menekan mayoritas mata uang Asia. Hanya yuan China dan yen Jepang yang hari ini tercatat menguat terhadap the greenback.
Sementara indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia terus mendaki mendekati 106. Sore ini, indeks dolar berada di 105,97, turun tipis dari posisi kemarin di 105,998. Indeks dolar sudah menguat 2,72% sejak awal September 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News