kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kurs rupiah dollar AS akhir Juni diperkirakan susah ke level 13.000, ini alasannya


Senin, 22 Juni 2020 / 06:11 WIB
Kurs rupiah dollar AS akhir Juni diperkirakan susah ke level 13.000, ini alasannya
ILUSTRASI. Pekerja menghitung uang Dollar Amerika Serikat dan Rupiah di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta, Kamis (28/3/2019). Pada penutupan perdagangan, Rupiah menjadi salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di kawasan Asia setelah ditutup melemah 0,25 p


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan lalu kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) bernasib baik dengan mencatatkan penguatan. Bagaimana nasib kurs rupiah terhadap dollar AS pekan ini pada minggu terakhir Juni 2020? Sejumlah prediksi menyatakan kurs rupiah terhadap dollas AS bakal melemah. Simak penjelasan berikut ini.

Pada perdagangan Jumat (19/6) kurs rupiah menguat 0,16% ke Rp 14.100 per dollar AS, atau menguat 0,23% dalam sepekan. Pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau JISDOR, kurs rupiah ditutup melemah 0,39% pada perdagangan Jumat (19/6) ke level Rp 14.242 per dollar AS, namun masih menguat 0,11% dalam sepekan terakhir. 

Baca juga: Dirut Garuda Indonesia iri dengan Singapore Airlines, kenapa?

Kurs rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dollar AS akibat pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI7DRR). Pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia menyebabkan pergerakan rupiah bakal cenderung melemah untuk sepekan ke depan. Sentimen domestik diyakini masih akan mendominasi potensi pelemahan pekan depan. 

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, pelemahan kurs rupiah terhadap dollar AS, sekaligus bentuk respon atas keputusan Bank Indonesia memangkas suku bunga acuannya ke level 4,25% pada pertengahan Juni 2020. "Ini adalah pemangkasan ketiga kalinya sepanjang 2020, dan membawa tingkat pinjaman ke level terendah sejak 2018," kata Sutopo kepada Kontan, Minggu (21/6).

Baca juga: Tarif endorsement Prilly Latuconsina Rp 100 juta per posting, ini alasannya

Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia akan mengarahkan penyusutan suku bunga deposito maupun fasilitas pinjaman terpangkas. Langkah tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi dan pemulihan ekonomi selama pandemi Covid-19. 

Apalagi, Gubernur BI Perry Warjiyo juga menyatakan Bank Indonesia masih memiliki ruang untuk kembali memangkas suku bunga acuan pada periode mendatang. Untuk waktunya, tergantung pada kondisi global dan memastikan bahwa stabilitas rupiah tetap terjaga. 

Di sisi lain, produk domestik bruto (PDB) diperkirakan bakal terkontraksi di kuartal II-2020, meskipun perkembangan terakhir menunjukkan bahwa tekanan sudah mulai mereda. Ditambah lagi, ekonomi Tanah Air diprediksi bakal menyusut antara 0,9% - 1,9% di 2020 dan baru akan bertumbuh 5%-6% pada 2021.

Baca juga: Resep lawar ayam untuk yang kangen kuliner Bali

"Rupiah mulai kehilangan nilai terhadap dollar AS dalam beberapa hari perdagangan, karena risiko sedikit turun. Meskipun begitu, rupiah masih bergerak solid," jelasnya.

Untuk pekan ini, Sutopo memperkirakan rupiah masih cenderung akan bergerak melemah dengan kisaran resistance Rp 14.250 per dollar AS. Adapun untuk level support diprediksi masih berada di kisaran Rp 14.000 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×