Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini, Kamis (15/4). Sentimen eksternal diperkirakan masih akan jadi sentimen pendukung penguatan rupiah.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri menuturkan, secara teknikal maupun sentimen, rupiah berpotensi berlanjut menguat. Reny memperkirakan rupiah masih akan berpotensi menguat pada perdagangan besok dengan rentang Rp 14.575 per dolar AS-Rp 14.615 per dolar AS.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf memproyeksikan rupiah akan berada pada rentang Rp 14.560 per dolar AS-Rp 14.660 per dolar AS dengan kecenderungan menguat. Alwi menyebut, pergerakan rupiah hari ini kemungkinan akan dipengaruhi oleh pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell.
Powell diperkirakan akan kembali mengulang pernyataannya bahwa inflasi hanya bersifat sementara dan masih mendukung kebijakan akomodatif sampai ekonomi tumbuh stabil dan lapangan kerja mencapai maksimal. “Sikap dovish dari Powell tersebut kemungkinan akan melemahkan dolar AS lebih lanjut dan membuat yield obligasi AS akan kembali turun. Hal ini tentunya bisa menjadi katalis positif buat rupiah, sehingga rupiah bisa menguat kembali,” ujar Alwi kepada Kontan.co.id, Rabu (14/4).
Baca Juga: Ini jadwal dan lokasi tukar uang baru, tetap buka meski mudik dilarang
“Setelah ada kekhawatiran ekspektasi yield US Treasury naik, tapi ternyata yield US Treasury belakangan malah turun. Hal ini seiring dengan kasus Covid-19 di Amerika Serikat (AS) yang kembali meningkat sehingga sedikit memunculkan pesimisme pemulihan ekonomi AS. Dus terjadi aksi jual dolar AS,” kata Reny kepada Kontan.co.id, Rabu (14/4).
Lebih lanjut, Reny menyebut dari dalam negeri kondisi rupiah juga cukup baik. Hal ini diakibatkan adanya aliran dana asing yang masuk ke bursa saham sehingga membuat IHSG menguat hampir 2%. Selain itu, ia juga menyebut data neraca perdagangan yang dirilis besok masih akan surplus sehingga bisa jadi katalis positif.
Baca Juga: Berkat maraknya transaksi digital, BI: Peredaran uang palsu bisa ditekan hingga 5%
Alwi mengatakan, neraca perdagangan diperkirakan surplus US$ 1,5 miliar-US$ 1,6 miliar di bulan Maret. Angka tersebut lebih rendah dari bulan sebelumnya yang surplus US$ 2,01 miliar. Namun, jika angkanya lebih rendah dari perkiraan, bisa saja justru jadi sentimen yang memukul rupiah.
Rabu (14/4), rupiah ditutup menguat ke Rp 14.603 per dolar AS atau menguat tipis 0,02%. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah juga berhasil menguat 0,10% ke Rp 14.633 per dolar AS
Baca Juga: IHSG ditutup menguat 2,07%, simak proyeksi untuk Kamis (15/4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News