kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kurs rupiah diprediksi kembali tertekan pada Jumat (23/10), simak sentimen pemicunya


Jumat, 23 Oktober 2020 / 06:50 WIB
Kurs rupiah diprediksi kembali tertekan pada Jumat (23/10), simak sentimen pemicunya


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali melemah akibat pelaku pasar kembali ragu stimulus Amerika Serikat (AS) cair sebelum pemilu. Mengutip Bloomberg, Kamis (22/10), rupiah melemah 0,19% ke Rp 14.660 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah melemah 0,27% ke Rp 14.697 per dolar AS. Pada perdagangan hari ini, Jumat (23/10), rupiah diprediksi kembali tertekan.

Head of Economics Research Pefindo Fikri C. Permana mengatakan pelemahan rupiah mayoritas disebabkan oleh sentimen eksternal. Pertama, kondisi politik AS jelang pemilu dan campur tangan Iran dan Rusia menambah ketidakpastian pada pasar. 

Kedua, rupiah melemah karena dihadapkan pada risiko stimulus AS yang akan lebih lambat tercapai. Nancy Pelosi, Ketua DPR AS dari Partai Demokrat meminta ada pertemuan baru terkait pembahasan stimulus yang masih mendapat pertentangan dari Senat Republik. "Stimulus AS yang masih banyak dipertimbangkan membuat ekspektasi indeks dolar AS untuk menurun jadi ikut tertunda," kata Fikri, Kamis (22/10). 

Selain itu, indeks dolar AS yang diharapkan turun signifikan juga tertahan oleh jumlah kasus Covid-19 di Eropa yang kembali meningkat. 

Baca Juga: Simak sejumlah sentimen yang akan menyetir IHSG pada perdagangan Jumat (23/10)

Analis HFX Berjangka Ady Pangestu juga mengatakan kekhawatiran pelaku pasar jelang pemilu AS membuat rupiah tertekan. "Yang dikhawatirkan adalah terjadi likuidasi besar-besaran pada aset berisiko, termasuk rupiah," kata Ady. Paket stimulus AS yang belum selesai diputuskan juga menekan rupiah. 

Fikri mengatakan pergerakan rupiah pada Jumat (23/10) akan bergantung pada hasil pertemuan Pelosi dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin. 

Rentang rupiah diproyeksikan masih sempit di Rp 14.550 per dolar AS hingga Rp 14.750 per dolar AS.

Ady juga memproyeksikan rupiah Jumat (23/10) cenderung bergerak melemah terbatas di rentang Rp 14.600 per dolar AS hingga Rp 14.700 per dolar AS. 

Baca Juga: Kurs rupiah melemah ke Rp 14.660 per dolar AS pada Kamis (22/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×