Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kupon Surat Berharga Negara (SBN) ritel berpotensi turun mengikuti tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia. Namun, kupon SBN ritel juga berpotensi flat masih berada di angka 6%.
Pemerintah berencana akan menerbitkan dua SBN ritel di kuartal IV-2020. Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan pemerintah akan menawarkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI018 di Oktober dan Sukuk Tabungan (ST) seri ST007 pada November.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto mengatakan kupon SBN ritel berpotensi menurun jika suku bunga acuan BI menurun.
Baca Juga: Hasil penjualan SR013 di Bank BRI capai Rp 3,5 triliun
Menurut Ramdhan, BI masih memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga mengikuti tren penurunan suku bunga bank sentral global. "Suku bunga global masih dalam tren menurun otomatis BI akan mengikuti," kata Ramdhan, Kamis (24/9).
Jika suku bunga BI menurun, maka yield obligasi juga akan menurun. Ujungnya kupon SBN yang ditawarkan pemerintah berpotensi menurun dibandingkan kupon SBN ritel yang terbut sebelumnya.
Hingga akhir tahun Ramdhan memproyeksikan yield akan menurun. Sentimen positif datang jika investor asing kembali masuk ke pasar obligasi dan pemerintah berhasil menjaga likuiditas di pasar obligasi. Alhasil kupon SBN ritel berpotensi turun ke 5,9%.
Baca Juga: Pemerintah akan terbitkan ORI018 pada Oktober dan ST007 di November
Namun, Ramdhan mengamati saat ini pergerakan yield masih stagnan karena investor asing belum menunjukkan geliat kembali masuk ke pasar obligasi. Jika investor asing masih menahan diri dan kondisi pergerakan yield stagnan ini berlanjut maka kupon SBN ritel selanjutnya, Ramdhan proyeksikan masih berkisar di angka 6%.
Selanjutnya: Masih ada 39 emiten yang mencari dana hingga Rp 17,34 triliun di pasar modal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News