Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Obligasi korporasi tenor atau jangka pendek yang meluncur di Maret 2022 memiliki kupon yang lebih rendah dari periode 2021. Namun, jika suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) naik maka kenaikan kupon tidak akan terhindarkan di tahun ini.
Berdasarkan pengumuman penerbitan obligasi korporasi dari data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Obligasi Berkelanjutan IV WOM Finance Tahap II Tahun 2022, menawarkan dua seri obligasi.
Pertama, tenor 1 tahun dengan kupon 4,25%. Kedua, tenor 3 tahun dengan kupon 6,30%. Obligasi ini memegang rating AA- dan mulai ditawarkan 31 Maret hingga 5 April.
Sebelumnya, Obligasi Berkelanjutan IV Indomobil Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2022, menawarkan kupon 4,90% untuk tenor 1 tahun, 6,50% untuk tenor 3 tahun dan 7,5% untuk tenor 5 tahun. Obligasi ini memiliki rating single A dan sudah selesai masa penawaran.
Demikian Obligasi Berkelanjutan V Federal International Finance Tahap III Tahun 2022 juga sempat menawarkan kupon di 3,5% untuk tenor satu tahun dan 5,60% untuk tenor 3 tahun. Obligasi ini memiliki rating idAAA.
Baca Juga: Pegadaian Tawarkan Obligasi dan Sukuk Mudharabah Total Rp 5 Triliun
Sementara, hingga November 2021 rata-rata kupon obligasi korporasi tenor satu tahun untuk rating AAA di 4,4%, rating AA di 5,5%, dan rating A di 7,5%. Itu artinya, yield atawa kupon dari penerbitan obligasi jangka pendek di kuartal I-2022 secara umum lebih rendah dari kupon di periode sepanjang tahun lalu.
Presiden Direktur PT Pemeringkat Kredit Indonesia (PKRI) Eddy Handali mengatakan, kupon yang masih lebih rendah mencerminkan kondisi operasional perusahaan membaik.
Jadi walaupun saat ini ada ekspektasi kenaikan suku bunga, tingkat imbal hasil yang diminta investor untuk obligasi jangka pendek malah lebih rendah dibanding tahun lalu.
Namun, kenaikan kupon tidak akan terhindarkan bila ekspektasi kenaikan suku bunga menguat. Meski begitu, tenor obligasi yang lebih panjang yang akan lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga. "Perubahan yield akan terlihat lebih jelas untuk obligasi yang memiliki tenor lebih panjang," kata Eddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News