Reporter: Dina Farisah, Cindy Silviana Sukma | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Meski tren kupon surat utang meningkat, penerbitan obligasi korporasi masih tetap marak pada pertengahan tahun ini. Yang teranyar, kemarin (11/6), PT Batavia Prosperindo Finance Tbk dan PT Garuda Indonesia Tbk menawarkan surat utang bertenor pendek dan panjang.
Surat utang Batavia bernama Obligasi Batavia Prosperindo Finance I Tahun 2013 akan ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp 300 miliar. Batavia membagi obligasi ini ke dalam tiga seri, yaitu seri A dengan tenor 370 hari, seri B bertenor 2 tahun, dan obligasi seri C bertenor tiga tahun.
Batavia menunjuk PT Victoria Securities sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi. Direktur Victoria Securities Setiawan Budiman menjelaskan, obligasi seri A ditawarkan dengan kupon 9,25% per tahun, seri B dengan kupon 9,5% per tahun, dan seri C dijajakan dengan kupon 10,75% per tahun.
Obligasi ini telah mengantongi peringkat BBB dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). “Kami belum menetapkan berapa besar penerbitan obligasi untuk masing-masing seri,” ujar Setiawan, Selasa (11/6).
Masa penawaran awal obligasi ini 10-13 Juni 2013. Batavia berharap memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 26 Juni 2013. Jadi, masa penawaran umum bisa digelar 27-28 Juni 2013. Adapun, penjatahan dijadwalkan pada 1 Juli 2013.
Perseroan ini memperkirakan tanggal pembayaran dari investor kepada penjamin emisi pada 2 Juli 2013. Sementara tanggal distribusi obligasi secara elektronik dilakukan pada 3 Juli 2013. Selanjutnya, pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) diharapkan berlangsung pada 4 Juli 2013.
Pertimbangkan kupon
Adapun, surat utang dari Garuda bertajuk Obligasi Berkelanjutan I Garuda Indonesia Tahun 2013 ditawarkan maksimal Rp 2 triliun. Ini merupakan bagian dari total penawaran umum berkelanjutan sebesar Rp 4 triliun.
Perseroan berkode emiten GIAA ini menawarkan kupon sebesar 8,25%-9,25% per tahun untuk surat utang berjangka waktu 5 tahun itu. Obligasi ini memperoleh peringkat A dari PT Fitch Ratings Indonesia. Penjamin pelaksana emisi ini terdiri dari PT Bahana Securities dan PT Mandiri Sekuritas.
Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar menjelaskan, sekitar 80% dana akan digunakan untuk pembayaran prapengiriman alias pre-delivery payment (pdp) untuk pesawat tipe Boeing 737-800 NG, Boeing 777-300ER, Airbus 330-300, dan Airbus 320. Lalu, sekitar 20% digunakan untuk modal kerja.
Penawaran obligasi berkelanjutan I tahap pertama tahun 2013 ini akan dimulai 11-19 Juni 2013, dengan masa penawaran 1-2 Juli 2013, dan akan dicatatkan di BEI pada 8 Juli 2013.
Tak mau ketinggalan, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) juga bakal menerbitkan surat utang. Direktur Keuangan JSMR Reynaldi Hermansyah mengatakan, Jasa Marga akan melansir obligasi korporasi pada September 2013 dengan nilai paling banyak Rp 2,1 triliun.
Obligasi ini bertenor 10 tahun. Namun, Jasa Marga belum menyebut kisaran kupon yang akan ditawarkan kepada investor. Adapun, KIJA akan menerbitkan obligasi sebesar-besarnya US$ 350 juta. Berdasarkan prospektus perusahaan, obligasi ini akan menawarkan kupon paling tinggi 10% per tahun. Rencananya, masa penawaran awal obligasi dilakukan pada 8-12 Juli 2013.
Analis Millenimum Danatama Asset Management Desmon Silitonga menyarankan, dengan banyaknya pasokan obligasi korporasi di pasar, investor harus jeli dalam memilih. Pertama, investor harus mempertimbangkan faktor kupon. Kedua, peringkat obligasi. Ketiga, kinerja perusahaan. Dan, keempat, kondisi kas perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News