kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kupon menarik, penjualan ORI018 berpotensi ramai seperti SR013


Selasa, 13 Oktober 2020 / 12:06 WIB
Kupon menarik, penjualan ORI018 berpotensi ramai seperti SR013
ILUSTRASI. Penjualan ORI018 masih berlangsung hingga 21 Oktober 2020.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Obligasi negara ritel Indonesia (ORI) seri ORI018 laris manis bak kacang goreng diserbu investor ritel. Sejak ditawarkan awal bulan ini, penjualan ORI018 sudah melampaui setengah dari target yang dipatok pemerintah. Jika berminat, Anda masih punya waktu hingga 21 Oktober 2020.

Mengutip laman Investree, Senin (12/10), penjualan ORI018 secara nasional mencapai Rp 2,85 triliun, dari total target pemerintah Rp 5 triliun. Artinya, penjualan ORI018 hingga saat ini sudah mencapai 57% dari target.

Research Analyst Capital Asset Management Desmon Silitonga memprediksi, penjualan ORI018 berpotensi seramai penjualan Sukuk Ritel seri SR013. Faktor pendukungnya tentu saja dari bersumber dari besaran kupon ORI018 yang dipatok 5,75%.

Angka ini lebih tinggi dari umumnya suku bunga deposito perbankan. "Suku bunga deposito net di bawah 5%. Kupon ORI018 dikurangi pajak, tetap lebih menarik dibanding deposito," kata Desmon, Senin (12/10).

Baca Juga: Belum tentukan target penjualan sukuk ritel SWR001, pemerintah gencar sosialisasi

Sekadar mengingatkan, pajak penghasilan atau PPh atas ORI018 sebesar 15%, lebih kecil dari pajak deposito yang mencapai 20%. Investor juga tertarik membenamkan dana, lantaran investasi pada ORI dijamin kembali 100% setelah jatuh tempo tiga tahun, oleh pemerintah. Sementara di deposito, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hanya menjamin simpanan hingga Rp 2 miliar.

Dengan segala kelebihan yang ditawarkan ORI018, lanjut Desmon, minat investor akan bergeser dari deposito ke ORI018. Apalagi, ORI018 berpotensi memberikan capital gain karena bisa diperjualbelikan di pasar sekunder. "Secara historis setelah melewati holding period harga ORI juga akan naik," tutur Desmon.

Menurut Desmon, ketidakpastian situasi ekonomi akibat pandemi, masih cukup tinggi. Dia menilai, instrumen surat utang cenderung lebih diminati dan bisa diandalkan lantaran dapat memberikan imbal hasil positif di tengah situasi yang tidak menentu.

Baca Juga: Kupon Mengalahkan Deposito, ORI018 Laris Manis Diserbu Investor

Lain lagi dengan analisa Muhamad Hanif, co-founder Tanamduit. Dia berpendapat, penjualan ORI018 belum sebesar penjualan SR013, dengan perbandingan periode yang sama. "Saya lihat minat ORI018 belum sebesar SR013," ujarnya.

Hanif mengatakan, apabila hingga penutupan masa penawaran ORI018 tidak sebesar SR013, kemungkinan ada sejumlah faktor yang mempengaruhi. Faktor itu yakni jumlah investor baru yang tidak tumbuh secara signifikan. Faktor lainnya, bisa berupa investor yang sebelumnya sudah memiliki obligasi ritel sehingga tidak lagi menambah kepemilikan secara signifikan.

Namun Hanif berharap, jelang penutupan penawaran permintaan ORI018 di Tanamduit juga bisa meningkat. Selama ini, biasanya investor membeli dalam jumlah besar beberapa hari menjelang tanggal penutupan masa penawaran. Dan, untuk ORI018 penawaran akan berakhir pada 21 Oktober nanti.

Baca Juga: Diversifikasi portofolio dengan ORI018 untuk menghadapi volatilitas pasar keuangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×