kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.100   3,72   0,05%
  • KOMPAS100 1.061   -1,72   -0,16%
  • LQ45 834   -1,37   -0,16%
  • ISSI 215   0,49   0,23%
  • IDX30 426   -0,57   -0,13%
  • IDXHIDIV20 514   0,85   0,17%
  • IDX80 121   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 125   -0,58   -0,47%
  • IDXQ30 142   0,06   0,05%

Kuartal III, Link Net raup pendapatan Rp 1,55 T


Selasa, 21 Oktober 2014 / 17:55 WIB
Kuartal III, Link Net raup pendapatan Rp 1,55 T
ILUSTRASI. Seorang perempuan Palestina ditenangkan saat ia menangis?ketika alat berat?Israel menghancurkan rumahnya yang sedang dibangun, di Hebron, Tepi Barat, Selasa (28/12/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Mussa Qawasma/foc/cfo


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Link Net Tbk (LINK) tampak mencatatkan kinerja moncer. Sampai kuartal ketiga, LINK membukukan pendapatan Rp 1,55 triliun. Angka tersebut tumbuh 28,2% dari Rp 1,2 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

Raihan pendapatan ini telah memenuhi 74,87% target perseroan. Dalam keterangan resmi, LINK berusaha agar hasil operasional periode 9 bulan pertama ini sejalan dengan target yang dibidik. Sampai akhir tahun, LINK menargetkan kumpulan pendapatan Rp 2,07 triliun atau tumbuh 25% dari tahun 2013 lalu.

Sampai Agustus, LINK membukukan pendapatan Rp 1,37 triliun. Ini dikontribusi dari pendapatan broadband yang naik dari Rp 614 miliar menjadi Rp 761,6 miliar. Lalu pendapatan TV kabel meningkat dari Rp 341 miliar ke posisi Rp 509,9 miliar. Sedangkan, penjualan iklan turun dari Rp 65,2 miliar menjadi Rp 63,5 miliar. Terakhir, pendapatan lain-lain tumbuh dari Rp 37 miliar jadi Rp 45,7 miliar.

LINK pun berusaha untuk terus mengembangkan jaringan, terutama di Jabodetabek, Surabaya, dan sekitarnya. Sampai 30 September, LINK memiliki 1,4 juta pelanggan rumah, 372.373 Revenue Generating Unit (RGU) broadband, dan 343.472 RGU TV kabel.

Emiten yang merupakan anak usaha PT First Media Tbk (KBLV) ini baru menyerap 40,41% belanja modal atau capital expenditure (capex). Dari anggaran Rp 1,035 triliun, LINK baru menggunakan Rp 418,3 miliar. Nah, capex ini dimanfaatkan untuk memperkuat jaringan kabel dan menyediakan peralatan pendukung seperti set-top-box, modem, maupun decoder.

Lebih lanjut, LINK pun akan menyelenggarakan aksi private placement. Total saham yang dilepas adalah 1,21 miliar atau setara 40% modal ditempatkan dan disetor penuhnya. KBLV akan melepas 11% kepemilikannya. Selain itu, Asia Link Dewa Pte. Ltd. serta beberapa pihak lain juga akan turut menjual.

Adapun, harga indikasi penjualan saham LINK ditetapkan di harga Rp 6.200 sampai Rp 6.700 per saham. Sehingga, LINK akan meraup dana Rp 7,54 triliun hingga  8,15 triliun.

"Ini supaya Link Net lebih likuid di pasar," aku Sekretaris Perusahaan KBLV Harianda Noerlan, kepada KONTAN, Selasa, (21/10).

Menurutnya, aksi ini juga menguntungkan pihaknya sebagai sang induk. Ia menilai, ini bisa berdampak membuat saham KBLV memiliki valuasi cemerlang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×