kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Kuartal pertama, penjualan kavling industri SSIA sudah 85% dari target 2011


Rabu, 23 Februari 2011 / 17:23 WIB
Kuartal pertama, penjualan kavling industri SSIA sudah 85% dari target 2011
ILUSTRASI. Sejumlah peserta mengikuti ujian seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nz/.


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), melalui anak usahanya PT Suryacipta Swadaya (SCS), telah berhasil mengantongi komitmen pembelian lahan kavling industri seluas 145 hektare. Nilai transaksi penjualan lahan industri tersebut mencapai US$ 53 juta.

SCS merupakan pengembang dan pengelola kawasan industri Suryacipta City of Industry di Karawang, Jawa Barat.

Baru-baru ini, SCS mendapat komitmen pembelian lahan kavling industri seluas 28 hektare dari PT Nestle Indonesia. Nestle Indonesia menyusul langkah PT Astra International Tbk yang sudah lebih dahulu menjadi anchor tenant di kawasan industri tersebut sejak 2011.

Dengan tambahan komitmen dari Nestle, maka di kuartal pertama tahun ini, SCS sudah mengantongi komitmen pembelian seluas 145 hektare lahan industri. Adapun, target penjualan SCS untuk tahun ini seluas 170 hektare. Dengan begitu, sampai kuartal pertama ini, perusahaan sudah mencapai 85% dari target tersebut.

Keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia menyebutkan, untuk persiapan lahan industri di Karawang itu, perusahaan menginvestasikan Rp 700 miliar. Pembangunannya ditargetkan tuntas pada 2015.

Menurut SSIA, keberhasilan anak usahanya itu akan berdampak signifikan pada kinerja usaha perseroan. Perseroan memperkirakan pendapatan tahun ini bakal melebihi Rp 2 triliun, yang 25% disumbang oleh SCS.

Sementara, perseroan menargetkan pertumbuhan laba bersih dari continuing operation sebesar 30%. Pertumbuhan ini bakal ditopang dari menguatnya momentum penjualan lahan di kawasan industri, juga potensi pertumbuhan sektor jasa konstruksi dan perhotelan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×