Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Emiten konstruksi, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) membukukan kontrak baru sebesar Rp 2,83 triliun di Kuartal I tahun ini. Jumlah itu lebih tinggi dari target perseroan sebesar Rp 2,5 triliun.
Sekretaris Perusahaan WSKT Haris Gunawan mengatakan, kontrak terbesar didapatkan dari proyek bandara Timor Leste senilai Rp 643 miliar. Perseroan menargetkan bisa mendapatkan nilai kontrak baru mencapai Rp 18 triliun di tahun ini.
Selain proyek di Timor Leste, WSKT juga mendapat kontrak dari proyek pembangunan jembatan di Balikpapan senilai Rp 226 miliar, Irigasi Sei Belutu di wilayah Sulawesi Rp 141 miliar, pembangunan Gedung UMS senilai Rp 155 miliar dan pembangunan Rumah Sakit Umum Jakarta Selatan senilai Rp 125 miliar.
Di kuartal I ini, nilai kontrak baru memang tak terlalu besar. Biasanya, nilai kontrak baru akan banyak terjadi di kuartal III mendatang. Haris bilang, perseroan juga sedang mengincar proyek jalan tol dengan nilai kontrak yang lumayan jumbo. "Namun belum bisa disebutkan detailnya," ujar dia kepada KONTAN, Kamis (17/4).
Tahun ini, perseroan juga tengah mengerjakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dengan nilai investasi Rp 180 miliar. Proyek yang sudah mulai digarap adalah mini hidro di Solok, Sumatera Barat berkapasitas 2x4 Mega Watt (MW).
Pendanannya sebesar 80% akan berasal dari pinjaman dan sisanya dari kas internal. Namun, sumbangan dari PLTM belum besar. PLTM termasuk dalam proyek Engineering Procurement and Construction (EPC). Tahun ini, perseroan agak menahan ekspansi di proyek EPC lantaran kondisi ekonomi yang belum stabil.
Tahun ini WSKT menganggarkan belanja mdal sebesar Rp 860 miliar. Tadinya, perseroan berharap bisa menerbitkan Obligasi dengan skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) sebesar Rp 1 triliun. Penerbitan tahap I sebesar Rp 300 miliar direncanakan di bulan Juni. Namun rencana itu mesti mundur lantaran berdekatan dengan momen pemilu.
Terlebih, saat ini kupon indikatif obligasi telah berada di atas batas rerata bunga pinjaman WSKT. "Suku bunga pinjaman bank kami di level 8,75%-10,25%, sementara kupon obligasi sekarang di atas itu. Jadi akan menunggu sampai kondisi membaik dan cukup kompetitif untuk penerbitan obligasi," ujarnya. Untuk sementara, WSKT akan menarik pinjaman bank yang sudah tersedia dalam plafon untuk mendanai proyeknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News