Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Utang bank masih menjadi salah satu opsi utama untuk sumber pendanaan, khususnya working capital. Seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WSKT) misalnya. Emiten pelat merah ini berencana menarik pinjaman mulai pertengahan tahun ini.
"Karena pertengahan tahun biasanya mulai banyak kebutuhan modal untuk operasional dan proyek-proyek kami, jadi mulai sekitar bulan Juni kami tarik pinjaman, enggak lebih dari Rp 2 triliun," tutur Tunggul Rajagukguk, Direktur Keuangan WSKT, (17/3).
Pinjaman merupakan pinjaman sindikasi dari sejumlah bank, seperti Bank Mandiri, BNI, dan beberapa bank lain dengan batas fasilitas kredit maksimal Rp 3 triliun. Perjanjian atas fasilitas ini telah ditandatangani sekitar bulan Februari lalu.
Setidaknya, utang yang bakal ditarik tersebut sesuai dengan batas toleransi rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity rasio (DER) yang ditetapkan manajemen WSKT pada kesempatan sebelumnya.
Informasi saja, saat ini, WSKT memiliki total utang bank Rp 874,81 miliar. Dengan posisi ekuitas WSKT yang sebesar Rp 2,38 triliun, maka level DER WSKT sebesar 0,37 kali. Lalu, asumsikan WSKT menarik pinjaman sejumlah Rp 2 triliun tersebut, maka posisi DER WSKT menjadi sekitar 1,2 kali. "Dan memang kami jaga DER sekitar 1 kali untuk tahun ini," pungkas Tunggul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News