kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.953.000   -3.000   -0,15%
  • USD/IDR 16.500   45,00   0,27%
  • IDX 6.828   -98,48   -1,42%
  • KOMPAS100 988   -16,47   -1,64%
  • LQ45 764   -13,30   -1,71%
  • ISSI 218   -2,39   -1,08%
  • IDX30 396   -7,05   -1,75%
  • IDXHIDIV20 467   -8,64   -1,82%
  • IDX80 111   -1,85   -1,64%
  • IDXV30 114   -1,16   -1,00%
  • IDXQ30 129   -2,13   -1,62%

Kuartal I 2020, Buana Lintas Lautan (BULL) telah realisasikan penambahan 5 kapal


Kamis, 28 Mei 2020 / 22:28 WIB
Kuartal I 2020, Buana Lintas Lautan (BULL) telah realisasikan penambahan 5 kapal
ILUSTRASI. Buana lintas lautan Tbk http://www.bull.co.id


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai akhir kuartal I 2020, PT Buana Lintas Lautan (BULL) sudah menerima pengiriman lima kapal setelah sebelumnya berencana menambah sedikitnya delapan kapal pada semester I-2020.

"BULL sudah menerima pengiriman lima kapal dari nota perjanjian delapan kapal yang telah ditandatangani sebelumnya dan sisa tiga kapal akan serah terima dalam bulan Juni 2020," ujar Kevin Wong, Direktur Utama BULL kepada kontan.co.id, Kamis (28/5).

Guna merealisasikan rencana pembelian 8 kapal pada tahun ini, total belanja modal atawa capital expenditure (capex) yang dialokasikan mencapai US$ 160 juta.

Baca Juga: Begini proyeksi kinerja Buana Lintas Lautan (BULL) di kuartal II 2020

Kevin menjelaskan, BULL juga mulai menjajaki penyewaan kapal tanker minyak di luar negeri. Untuk penambahan kapal anyar, BULL akan memantau perkembangan kebutuhan kapal untuk pasar domestik dan internasional mulai semester II-2020.

"Strategi perusahaan masih tetap konsisten yaitu pengembangan usaha dengan menambah jumlah kapal yang fokus pada penyewaan kapal berdasarkan kontrak yang berasal dari konsumen ternama tetapi dengan memperhatikan komposisi modal dan utang yang berimbang sehingga menghasilkan risiko usaha yang terukur," kata Kevin.

Kevin mengatakan, guna memanfaatkan peluang ini secara optimal, BULL dengan berhati-hati akan menambah jumlah armada dan mendapatkan kontrak sewa tambahan yang menguntungkan namun stabil dan mencari lebih banyak peluang.

Kevin berharap perolehan kontrak meningkat pada tahun ini. Dengan strategi usaha berimbang yang berasal dari kontrak sewa serta pengoperasian melalui pool, BULL berada di posisi yang menguntungkan untuk berkembang serta memanfaatkan peluang di tengah wabah Covid-19.

Menurutnya, setelah program penambahan kapal sampai kuartal 2 selesai, pihaknya masih menghitung dan mempertimbangkan untuk penambahan capex di semester-2 sambil memonitor perkembangan dan efek yang terjadi dengan adanya wabah Covid-19. "Dengan kondisi keuangan yang andal, BULL dalam posisi kuat untuk tetap berkembang," ujarnya.

Baca Juga: Buana Lintas Lautan (BULL) mengerek utilisasi di tengah pandemi covid-19

Saat memasuki tahun 2020, BULL optimistis akan prospek usaha yang positif karena perkiraan dinamika permintaan dan pasokan kapal tanker yang ketat.

Hal ini dikarenakan pasokan kapal tanker minyak yang terbatas, di mana jumlah pembuatan kapal tanker baru berada pada tingkat terendah dalam lebih dari 20 tahun terakhir.

Sejauh ini, BULL telah mengembangkan armadanya dari 17 kapal tanker dengan kapasitas efektif sebesar 850.000 DWT di akhir tahun 2018 menjadi 30 kapal tanker di bulan April 2020 dengan total kapasitas efektif sebesar 1.989.898 DWT.

Dengan potensi kenaikan kontrak, BULL memperkirakan EBITDA tahun ini akan menjadi 2,25 – 2,50 kali dari tahun 2019.

Secara bersamaan, laba bersih BULL diperkirakan akan menjadi 3,50 – 4,00 kali dari tahun 2019, tidak termasuk pos-pos luar biasa karena seluruh peningkatan EBITDA akan menambah langsung ke laba usaha.

Pada tahun 2019 BULL berhasil memperoleh laba yang dapat diatribusikan pada entitas induk sebesar US$ 20,99 juta melesat 55,36% dari tahun sebelumnya US$ 13,51 juta.

Dengan pencapaian ini, ia memaparkan PER perusahaan menjadi sangat rendah yaitu 2,75 kali dan EV/EBITDA juga mengalami hal yang sama yaitu 3,60 kali.

Selama 2019-2020 juga BULL menargetkan investasi hampir US$300 juta. Menurut Kevin, pengembangan ini yang mendorong peningkatan kinerja Perseroan di 2020 dan 2021

Baca Juga: Buana Lintas Lautan (BULL) kantongi pendapatan US$ 101,45 juta pada 2019

"Kami berkeyakinan seiring dengan pertumbuhan Perusahaan yang berkelanjutan, selisih penilaian Perusahaan yang terlalu rendah ini akan semakin mendekati kewajaran karena pasar akan menghargai peningkatan nilai yang kami berikan kepada para pemegang saham," paparnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, adanya Covid-19 telah meningkatkan potensi kemungkinan pencapaian target BULL. Wabah tersebut telah menghentikan sebagian besar ekonomi global dan sangat membatasi mobilitas penduduk dan barang di seluruh dunia.

Akibatnya, konsumsi minyak jatuh pada titik terendahnya. Menurut beberapa perkiraan, lanjutnya, konsumsi minyak turun sebanyak 35 juta barel per hari di bulan April 2020 dibandingkan dengan akhir tahun 2019.

Saat ini tarif sewa rata-rata tahun 2020 untuk kapal tanker berjenis Aframax di pasar internasional adalah US$ 44.153 per hari, yang mana 123% lebih tinggi dari rata-rata tahun lalu yaitu US$ 19.840 per hari untuk periode yang sama dan 156% lebih tinggi dari rata-rata tarif sewa di pasar Indonesia yaitu US$ 17.250 per hari. Pendapatan TCE (time charter equivalent) rata-rata satu bulan terakhir berada di tingkat US$ 52.250 per hari.

Kevin menuturkan, dengan terjadinya perang harga minyak dunia dan wabah Covid-19, peluang BULL yang bergerak di industri kapal tanker semakin positif.

Baca Juga: BULL jajaki penyewaan kapal tanker di luar negeri

Hal ini terjadi karena dengan tingkat konsumsi minyak dunia yang menurun tajam akibat lockdown hampir di seluruh dunia, sehingga saat ini pun diperkirakan terjadi kelebihan sampai 12,5 juta barel minyak per hari yang akan membutuhkan tempat penampungan minyak yang sangat besar.

"Dengan habisnya tempat penampungan minyak di darat, akan semakin banyak kapal tanker yang dibutuhkan untuk menampung kelebihan pasokan minyak tersebut," kata Kevin.

Selain itu menurut Kevin, kontrak sewa kapal yang dimiliki BULL adalah dengan perusahaan minyak ternama sehingga tidak terpengaruh oleh kondisi pandemi saat ini.

"BULL bahkan di masa pandemi ini memperoleh beberapa kontrak baru dengan nilai kontrak per hari yang jauh lebih tinggi dari nilai kontrak sebelumnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×