Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
"Menurut laporan tim tender, ADHI ada beberapa yang tidak submit. Pendekatan analisa perencanaannya, standar yang dibutuhkan, beberapa ada yang tidak memenuhi," ujar Iwan.
Mereka pun menjamin independensi dalam penilaiannya. Dalam tim tender, diikutsertakan manajemen konstruksi serta pihak lain yang berwenang menilai nilai kewajaran hingga masalah scheduling. Iwan juga memastikan bahwa proses penilaian tersebut sudah sesuai regulasi dan sudah diawasi oleh pihak TP4D Kejaksaan Tinggi.
Sebelumnya, Jakpro juga pernah memenangkan WEGE dalam tender dua venue olahraga bertaraf internasional yaitu Jakarta International Velodrome Rawamangun dan Jakarta International Equastrian Park Pulomas dengan nilai proyek masing-masing Rp 665 miliar dan Rp 261 miliar.
Baca Juga: Wika Gedung (WEGE) mengincar proyek andalan milik Jakpro di Semester II
Saat dimintai keterangan tentang daya tarik yang ditawarkan WEGE, Direktur Human Capital dan Pengembangan Investasi WEGE Nur Al Fata, menjelaskan pihaknya memenuhi semua penilaian dari Jakpro. "Penilaian tender JIS banyak sekali parameter yang diukur. Terdiri dari aspek administrasi, teknis dan biaya," jelas Nur, Jumat (6/9).
Dengan menangnya KSO WEGE dalam tender stadium yang didirikan di lahan BMW ini, mereka mencatatkan nilai kontrak baru yang telah memiliki surat perintah kerja (SPK) senilai Rp 4,4 triliun. Padahal hingga Juni 2019 lalu, WEGE baru mencatatkan nilai kontrak baru sekitar Rp 1,7 triliun. Hingga akhir tahun, WEGE masih akan mengejar kontrak baru dengan nilai Rp 7 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News