kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Koreksi mengintai laju penguatan paladium


Minggu, 06 November 2016 / 16:02 WIB
Koreksi mengintai laju penguatan paladium


Reporter: Namira Daufina | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Penjualan otomotif di Amerika Serikat dan China yang mencatatkan perbaikan menjadi penopang kenaikan harga paladium secara fundamental. Mengutip Bloomberg, Jumat (4/11) harga paladium kontrak pengiriman Desember 2016 di New York Mercantile Exchange naik 1,16% di level US$ 624,80 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir harga paladium menguat sebesar 1,37%.

Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka menuturkan, secara fundamental memang paladium tersokong oleh membaiknya geliat industri manufaktur dan otomotif. Ini lantas menjadi daya tahan bagi harga untuk terus menanjak harga. Sebagai gambaran dari rilis data Autodata Corp, penjualan kendaraan bermotor AS Oktober 2016 merupakan penjualan terbaik sepanjang tahun 2016 dengan raihan mencapai 18,02 juta unit.

“Sebenarnya jika dibanding tahun lalu masih turun, tapi setidaknya ada indikasi perbaikan,” ungkap Ibrahim. Sebelumnya, data manufaktur China, Inggris dan Eropa yang juga terbilang kinclong di bulan Oktober ini. Artinya ada harapan dongkrakan permintaan paladium di masa mendatang.

Belum lagi, kekhawatiran pasar akan kemenangan Donald Trump dalam pemilu Presiden AS yang berlangsung Selasa (8/11) mendatang juga turut mendukung performa komoditas logam mulia termasuk paladium. Pasar menduga jika Trump menang dan menjadi Presiden AS maka harga emas spot bisa terbang ke US$ 1.400 per ons troi. "Tentu ini akan berimbas positif juga bagi harga paladium," katanya.

Hanya saja menduga pergerakan Senin (7/11) Ibrahim menilai kans harga paladium koreksi masih terbuka. “Berkaca dari data tenaga kerja AS yang positif akhir pekan lalu tentu indikasi kenaikan suku bunga akhir tahun juga akan meningkat,” tebak Ibrahim. Memang angka tenaga kerja non sektor pertanian AS turun dari 191.000 orang menjadi hanya 161.000 orang. Namun tingkat upah Oktober 2016 naik dari 0,3% menjadi 0,4% dan tingkat pengangguran merosot dari 5% menjadi 4,9%.

Data ini bisa jadi alasan bagi dollar AS untuk kembali bertenaga. Dari probabilitas kenaikan suku bunga The Fed Desember 2016 saja tercatat kenaikan dari pekan lalu yang hanya 69% menjadi 78% di akhir pekan kemarin. “Setelah dollar AS melemah akibat antisipasi pemilu beberapa waktu terakhir, bisa saja pasar melakukan bargain hunting pada dollar AS yang bisa mencederai harga paladium,” jelas Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×