Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bahana Sekuritas memprediksi, penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan semakin terbatas. Mengingat, pemerintah telah menambah beberapa rumah sakit khusus untuk menampung pasien yang terinfeksi virus corona dan bekerja sama dengan China untuk mendatangkan alat-alat kesehatan dan obat-obatan.
Sebagaimana diketahui, penyebaran virus corona yang belum mampu dihentikan, baik secara global maupun domestik telah mempengaruhi berbagai sektor, termasuk pasar keuangan Indonesia. Sejak awal 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 37,49% ke level 3.937,63 hingga perdagangan Selasa (24/3).
Baca Juga: Pasar kurang kondusif, menunda IPO keputusan tepat
‘’Kasus ini cepat atau lambat akan teratasi dan tidak akan berkepanjangan hingga bertahun-tahun. Kami tidak melihat penyebaran virus ini akan berakhir pada resesi perekonomian seperti 1998 karena kondisi perbankan Indonesia masih cukup kuat,’’ kata Kepala Riset Bahana Sekuritas Lucky Ariesandi dalam rilisnya, Kamis (26/3).
Terlebih lagi, ia menilai, langkah pemerintah dalam memberikan insentif fiskal dan juga melonggarkan kebijakan moneter sudah tepat di tengah ancaman virus corona ini. Lucky memperkirakan, hingga akhir 2020, IHSG akan berada pada kisaran 5.650.
Pelemahan indeks yang cukup dalam sejauh ini mencerminkan ekspektasi laba bersih emiten terkoreksi lebih dari 20%. Namun, ia memperkirakan, hingga akhir tahun, rata-rata laba emiten hanya akan tertekan sekitar 2%- 4%.
Oleh karena itu, Lucky menilai saat ini adalah waktu yang tepat untuk kembali masuk ke pasar saham dengan mengoleksi saham-saham yang murah karena sebenarnya fundamental Indonesia masih cukup baik. "Kami merekomendasikan saham-saham dengan beta tinggi atau saham yang berkorelasi cukup tinggi dengan indeks, sebagai antisipasi rally setelah krisis teratasi," ujar dia.
Baca Juga: OJK minta perdagangan di Bursa Efek Indonesia dipersingkat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News