kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Koreksi emas masih sehat


Rabu, 19 September 2012 / 06:56 WIB
Koreksi emas masih sehat
ILUSTRASI. Penyebab dan gejala penyakit jamur hitam yang mematikan


Reporter: Anna Marie Happy | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Kemilau emas mulai redup. Profit taking merebak, menggerus harga emas. Namun, proyeksi para analis, emas masih berpeluang menanjak hingga awal tahun depan.

Harga emas, Selasa (18/9) pukul 12.00 WIB, US$ 1.750,6 per ons troi. Nilai kontrak pengiriman Desember 2012, di divisi Comex Nymex itu, turun 1,25% daripada posisi penutupan per akhir pekan lalu.

Sun Yonggang, Strategist Ekonomi Makro Everbright Futures Co., seperti dikutip Bloomberg, mengatakan, emas telah menunjukkan sinyal kelelahan, setelah mendaki selama beberapa hari. "Kami menilai, pelemahan itu sebagai koreksi yang sehat, agar emas bisa mencapai harga tertingginya. Beberapa investor mungkin akan menjual untuk meningkatkan kas dan menutupi kerugian di instrumen lain," ujar dia.

Perhatian pasar kembali ke penyelesaian krisis utang di zona euro. Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, euforia quantitative easing ketiga (QE-3) yang diumumkan Gubernur The Federal Reserves, akhir pekan lalu, sudah mulai memudar.

Teknikal mendukung

Analis Universal Broker Indonesia, Alwy Assegaf, menilai, kenaikan harga emas masih mungkin terjadi. Ia beralasan, janji The Fed membeli aset keuangan, akan meningkatkan pasokan dollar AS di pasar. Ujung-ujungnya, dollar AS akan melemah.

Dalam situasi itu, emas cenderung menguat. "Harga emas akan semakin kuat bila bank sentral negara lain juga melakukan stimulus," papar dia.

Ariston menambahkan, analisis teknikal mengindikasikan emas belum masuk ke tren pelemahan. Namun, jika harga tergelincir ke kisaran US$ US$ 1.740 per ons troi, emas bisa mengalami koreksi dalam nilai besar.

Namun, emas diprediksi akan melaju hingga US$ 1.777 per ons troi. Jika itu tercapai, harga emas berpotensi menuju US$ 1.800 per ons troi.

Ariston optimistis, emas akan menggapai level tertingginya, yang pernah tercapai September tahun lalu, yaitu US$ 1.920 per ons troi. Saat itu, kenaikan emas ditopang oleh QE-2. Namun, setelah itu, harga emas langsung jatuh ke US$ 1.600 per ons troi.

Meski yakin harga emas masih bisa melaju, Ariston menduga emas tidak akan menggapai level US$ 1.900, di tahun ini. Namun di tahun depan, terbuka kemungkinan bagi emas untuk sampai di kisaran itu, bahkan, hingga US$ 2.000 per ons troi.

Syaratnya, nilai emas di atas US$ 1.600 per ons troi pada akhir tahun ini. "Bila Eropa jadi mengimplementasikan program pembelian obligasi, maka itu akan menjadi satu katalis yang menaikkan harga emas," kata Ariston.

Prediksi Ariston, dalam sepekan ini, kisaran support emas antara US$ 1.742 hingga US$ 1.750 per ons troi. Sedangkan resistance berada di US$ 1.777 per ons troi. Sedangkan proyeksi Alwy, harga emas, selama pekan ini, bergerak antara US$ 1.740 hingga US$ 1.780 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×