kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Koreksi aset kripto dinilai hanya sementara, tetap waspadai gejolak harga


Kamis, 28 Oktober 2021 / 21:37 WIB
Koreksi aset kripto dinilai hanya sementara, tetap waspadai gejolak harga
ILUSTRASI. Pasar aset kripto sedang koreksi dalam seminggu terakhir.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar aset kripto sedang koreksi dalam seminggu terakhir. Merujuk CoinMarketCap, per 28 Oktober 2021 pukul 18.00 WIB, dalam seminggu terakhir bitcoin (BTC) sudah turun 6,66%, Ethereum (ETH) turun 3,49%, dan Binance (BNB) turun 2,47%.

CEO Triv Gabriel Rey, menilai lemahnya bitcoin, ethereum, dan binance dalam seminggu terakhir karena harganya yang sudah berada di wilayah overbought. Hal tersebut karena kenaikannya yang terlalu cepat dalam beberapa waktu terakhir.

Menurut dia, koreksi yang terjadi di pasar aset kripto ini dinilai akan sementara. Gabriel menyebut, di on-chain, permintaan terhadap aset kripto tetap sesuai dengan harganya.

Baca Juga: Ada fatwa haram aset kripto, ini kata para pelaku pasar

Ke depannya, dia menimbang bahwa kemunculan exchange-traded fund (ETF) aset kripto rilisan terbaru, akan menjadi katalis positif untuk pasar aset kripto secara umum.

“Pertimbangan berikutnya, ETF futures terus bermunculan, dan ada vendor-vendor baru, yang biasanya tiap grup ini mempunyai dana masing-masing sendiri yang akan terlibat dalam projek ETF ini,” kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (28/10).

Ekspektasi Gabriel di tahun 2022 nanti akan dirilisnya ETF dalam bentuk spot fisik yang aset dasarnya bukan lagi pasar berjangka. Kemunculan ETF baru ini menurutnya akan menarik investor ritel lebih besar lagi.

Baca Juga: El Salvador tambah 450 bitcoin senilai US$ 25 juta ke kas negara

Hal menarik dari ETF spot fisik adalah management fee yang ditetapkan akan lebih murah, hanya sekitar 1% per tahunnya. Gabriel menilai, saat ini ETF berjangka yang sudah dirilis management fee-nya, sebesar 15%. “Jadi istilahnya, kalau bitcoin tidak naik 15% dalam satu tahun, itu para ritel akan rugi untuk beli ETF futures ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Gabriel menjelaskan, bahwa katalis negatif di pasar aset kripto dapat datang dari Tether (USDT) yang diusut kembali oleh pemerintah Amerika Serikat (AS). Menurutnya hal tersebut akan menjadi black swan event dan akan sangat berbahaya. “Kalau ini terjadi ya kita mesti siap-siap hedge posisi kita, kripto kita ditukarkan dengan fiat, dengan mata uang rupiah,” kata Gabriel.

Baca Juga: Tesla berencana menerima kembali kripto untuk pembayaran mobil listrik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×