Reporter: Diade Riva Nugrahani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Hari ini, Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), telah menutup simulasi transaksi kontrak berjangka minyak sawit atau crude palm oil (CPO) dan olein, produk turunan CPO. Simulasi tersebut berlangsung antara 7 Juli - 7 Agustus 2008.
Menurut Hasan Zein Mahmud, Direktur Utama BBJ, simulasi kedua kontrak itu berhasil menjaring lebih banyak peminat ketimbang simulasi kontrak berjangka emas, kontrak gulir emas dan kontrak kakao. Sebanyak 38 pialang mengikuti simulasi CPO dan olein, dengan jumlah peserta mencapai 658 orang. "Ada kemajuan, meski sedikit," ucap Hasan, hari ini.
Total volume transaksi selama simulasi mencapai 81.772 lot. Adapun frekuensi transaksi mencapai 44.761 kali.Namun, BBJ belum akan memperdagangkan kontrak komoditi tersebut tahun ini. "Perdagangan untuk CPO dan olein mungkin baru diselenggarakan tahun depan," imbuh Hasan.
Hasan optimistis, prospek perdagangan CPO dan olein cukup cerah. Tapi ramainya simulasi tidak menjamin kontrak tersebut bakal ramai saat perdagangan sebenarnya berlangsung nanti. Pasalnya, ada peserta dalam simulasi yang tidak boleh atau tidak bisa masuk dalam perdagangan yang sebenarnya. "Bisa 10%-nya saja sudah bagus," katanya.
Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Futures Nico Omer Jockenhere berpendapat, BBJ juga harus lebih rajin memperkenalkan produk mereka. Selain itu, BBJ juga harus menjaga agar produknya tetap menarik. Ia menambahkan, suatu produk bisa memikat apabila likuiditasnya besar, selisih antara harga jual dan beli kecil, serta harganya wajar (fair). "Kalau tidak fair orang tidak akan mau masuk," papar Nico.
Selain kontrak CPO dan olein, saat ini, BBJ sedang bersiap meluncurkan produk kontrak gulir emas (loco London). Rencananya, kontrak gulir emas akan mulai diperdagangkan di kuartal empat 2008 nanti. Setelah itu, produk kontrak kakao akan menyusul. "Ada permintaan dari pelaku pasar untuk produk itu," ujar Hasan.
BBJ juga menjajaki kerjasama dengan Bursa Berjangka Malaysia untuk menggunakan sistem transaksi pada bursa negeri jiran itu. BBJ ingin membuat produk bersama dengan bursa Malaysia. "Tapi, semuanya masih dalam kajian," papar Hasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News