Reporter: Ahmad Febrian, Yuliana Hema | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengaku mulai mencatatkan pendapatan jasa e-commerce dari TikTok Shop sejak 1 Februari 2024. Pencalaian tersebut kelanjutan dari tuntasnya kesepakatan investasi TikTok Pte. Ltd. kepada PT Tokopedia pada 31 Januari 2023
Direktur & Chief Financial Officer GOTO, Wei-Jye Jacky Lo menjelaskan, seusai dengan kesepakatan, GOTO bakal memperoleh biaya jasa e-commerce setiap kuartalan dari TikTok Shop. "E-commerce services fee akan sejalan dengan pertumbuhan gross merchandise value (GMV) inti Tokopedia yang dibayarkan setiap kuartalan dan berkontribusi langsung pada GOTO," kata dia dalam paparan publik insidentil, Rabu (28/2).
GMV Tokopedia akan dikalikan dengan GMV inti Tokopedia setelah dikurangi digital goods dan beberapa high value items tertentu dan item-item tertentu lainnya. Jacky menyatakan, pencatatan biaya jasa layanan e-commerce mulai Februari 2024 dan hilangnya beban yang ditanggung oleh GOTO, maka bisnis e-niaga GOTO akan menjadi positif tahun ini. "Pada 2024 segmen e-commerce akan mulai positif, dari yang sebelumnya akan meningkat negatif Rp 2 triliun atau sekitar US$ 134 juta per September 2023," lsnjut dia.
GOTO juga menyampaikan telah mencapai target adjusted EBITDA positif di pengujung tahun. Meski angkanya belum diaudit, capaian tersebut menjadi hal signifikan untuk fundamental GOTO. “Angka detail kami sampaikan pada laporan keuangan kuartal IV dan tahunan 2023,” kata Direktur GOTO, Catherine Hindra Sutjahyo.
Baca Juga: Mulai Terima Pendapatan Jasa E-Commerce, GOTO Siap Menadah Cuan dari TikTok Shop
Hingga akhir September 2023, adjusted EBITDA konsolidasian GOTO tercatat minus Rp 3,7 triliun. Namun adjusted EBITDA grup mengalami perbaikan signifikan hingga 71% secara tahunan dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar minus Rp 12,9 triliun.
Dengan adjusted EBITDA yang positif di kuartal IV-2023, maka kemungkinan total adjusted EBITDA konsolidasian di sepanjang tahun 2023 setidaknya lebih rendah dari minus Rp 3,7 triliun. Artinya target setahun tidak hanya tercapai bahkan terlampaui karena target adjusted EBITDA perseroan untuk satu tahun penuh di 2023 dipatok di minus Rp 3,8- triliun - Rp 4,5 triliun.
Direktur Utama GOTO, Patrick Walujo menjelaskan, pencapaian positif EBITDA yang disesuaikan pada kuartal keempat 2023 membuktikan keberhasilan perseroan itu dalam mengupayakan efisiensi kegiatan operasional seluruh unit bisnisnya.
Bisnis financial technology yang ditopang oleh GoPay akan mengalami pertumbuhan signifikan dengan adopsi keuangan digital yang semakin tinggi. "Fokus GoTo ke depan adalah berinvestasi pada pertumbuhan jangka panjang dan berkelanjutan yang akan memperkuat bisnis serta meningkatkan ketangguhan dan daya saing bisnis di tengah kondisi pasar yang semakin dinamis,” kata Patrick.
Adapun segmen on demand services (ODS) di bawah Gojek menjadi kontributor terbesar yang mengerek profitabilitas perseroan di kuartal terakhir tahun lalu. Segmen ini menjadi unit bisnis dengan adjusted EBITDA positif di kuartal IV-2023.
Alif Ihsanario, analis MNC Sekurita berpendapat, adjusted EBITDA positif untuk setahun penuh kemungkinan terbuka lebar. “Dekonsolidasi Tokopedia membuat cost tidak dibebankan ke GOTO apalagi secara struktur, cost Tokopedia bisa mencapai lebih dari 20% dari total cost. Ditambah lagi adanya service fee dari “New Tokopedia” yang setahun dapat mencapai setidaknya Rp 500 miliar- Rp 700 miliar langsung masuk ke bottom-line goup” kata Alif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News