kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.086.000   26.000   1,26%
  • USD/IDR 16.495   138,00   0,84%
  • IDX 7.629   -138,24   -1,78%
  • KOMPAS100 1.066   -21,70   -2,00%
  • LQ45 770   -13,67   -1,74%
  • ISSI 264   -3,56   -1,33%
  • IDX30 400   -6,24   -1,54%
  • IDXHIDIV20 467   -6,08   -1,28%
  • IDX80 117   -1,60   -1,34%
  • IDXV30 130   0,27   0,21%
  • IDXQ30 130   -1,70   -1,29%

Konflik yang mereda mengerek performa bursa Asia


Rabu, 13 Agustus 2014 / 19:41 WIB
Konflik yang mereda mengerek performa bursa Asia
ILUSTRASI. Katalog Promo Tupperware Berlaku Sampai Awal Maret 2023, Ada Diskon 20%-25%


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bursa Asia yang tercermin dalam indeks MSCI Asia Pacific Naik 0,3% ke level 147,06 pada pukul 16.02 waktu Hongkong.

Indeks Nikkei naik 0,35% ke level 15.213,6, indeks Hang Seng naik 0,81% ke level 24.890,3, dan indeks Shanghai naik 0,06% ke level 2.222,88.

Andri Goklas, analis OSO Securities mengatakan, bursa Asia bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. Kenaikan bursa Asia didorong oleh meredanya konflik geopolitik di berbagai negara, seperi Ukraina dan Irak.

Di sisi lain, data rilis PDB Jepang yang melemah dan retail sales China yang juga turun dari 12,4% menjadi 12,2% menjadi sentimen negatif bagi bursa Asia. "Namun investor tidak menghiraukan sentimen tersebut," kata Andri.

Alwy Assegaf, analis Universal Broker Indonesia mengatakan, redanya konflik geopolitik membuat investor kembali melirik aset beresiko. Hal ini terlihat dari menguatnya bursa saham global, termasuk Asia.

Sementara, menurunnya data penjualan ritel China, menurut Alwy, memunculkan spekulasi bahwa China masih membutuhkan stimulus untuk mendorong perekonomiannya. "Isu stimulus bisa menjadi amunisi untuk menguatkan bursa Asia," papar Alwy.

Andri mengatakan pergerakan bursa Asia pada Kamis (14/8) akan terpengaruh oleh data reatil sales di Amerikan Serikat yang diperkirakan stagnan dan sejumlah data GDP dari Eropa. Andri menduga Bursa Asia akan melemah terbatas.

Menurut Alwy, salah satu pejabat The Fed akan berpidato terkait perekonomian pada Rabu malam. Jika pidato tersebut mampu menaikkan Bursa Wall Street, Alwy menduga Bursa Asia akan turut naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×