kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Konflik Iran-AS memanas, analis prediksi pasar saham bakal tertekan sementara


Rabu, 08 Januari 2020 / 20:29 WIB
Konflik Iran-AS memanas, analis prediksi pasar saham bakal tertekan sementara
ILUSTRASI. Pekerja berjalan di dekat monitor pergerakan bursa saham.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

Pasalnya, masih ada sentimen positif yang berasal dari penandatangan kesepakatan dagang tahap I antara AS-China yang akan berlangsung pertengahan Januari 2020. "Jadi, ketegangan geopolitik ini tidak serta merta menghilangkan sentimen positif yang ada," kata Nico.

Dalam kondisi seperti ini, Aria menyarankan investor jangka pendek untuk memperdagangkan saham-saham yang mendapat dampak positif dari eskalasi konflik AS-Iran ini.

Sebut saja saham-saham pertambangan minyak seperti PT Medco Energy Tbk (MEDC) dan PT Elnusa Tbk (ELSA), serta emas seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT J Resources Asia Pasifika Tbk (PSAB).  

Akan tetapi, menurut dia, kenaikan harga saham-saham tersebut cenderung terbatas. Pasalnya, laju saham-saham emiten yang berhubungan dengan minyak dan emas sudah terjadi sejak sebulan terakhir.

Di sisi lain, untuk investor jangka menengah dan panjang, Aria menyarankan investor untuk memperhatikan saham-saham sektor barang konsumsi, keuangan, dan konstruksi. Sektor barang konsumsi dipilih karena tergolong defensif dan sektor keuangan karena diprediksi akan tetap mencatatkan pertumbuhan dibanding 2019.

Baca Juga: Ketegangan geopolitik Iran-AS meningkat, begini saran analis untuk atur portofolio

Sementara konstruksi direkomendasikan karena memiliki proyek dengan nilai ribuan triliun yang masih perlu diselesaikan. "Jadi, saat harganya turun seperti saat ini, investor bisa mulai cicil beli untuk dapatkan peluang keuntungan nantinya," kata Aria.

Nico juga merekomendasikan investor untuk memperhatikan saham pertambangan minyak dan emas, terutama MDKA karena masih punya potensi kenaikan yang lebih baik. Per perdagangan Rabu (8/1), harga MDKA ditutup naik 4,18% ke Rp 1.245 per saham dengan PER 21,84x.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×