kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konflik di Ukraina terbangkan harga tembaga


Rabu, 10 Juni 2015 / 07:31 WIB
Konflik di Ukraina terbangkan harga tembaga


Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kondisi geopolitik di Ukraina yang kembali memanas mengangkat harga tembaga. Namun penguatan harga diperkirakan jangka pendek karena belum didukung faktor fundamental.

Mengacu data Bloomberg, Selasa (9/6) pukul 10:39 waktu Hong Kong, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange naik 0,2% dibandingkan hari sebelumnya menjadi US$ 5.958 per metrik ton. Namun selama sepekan harga turun 0,91%.

Ibrahim, analis dan Direktur PT Ekuilibrium Komoditi Berjangka, menilai, penyokong penguatan harga nikel adalah spekulasi pasar akibat kembali memanasnya kondisi geopolitik di Ukraina. Ini dapat mengganggu jalur pengiriman komoditas. “Ekspor komoditas terhambat,” jelasnya.

Selain itu inflasi Tiongkok periode Mei 2015 melambat ke 1,2%, dibandingkan bulan sebelumnya di angka 1,5%, turut mendukung harga tembaga. Hal ini bisa memicu Bank Sentral China atau People Bank of China (PBoC) berpikir ulang jika hendak menurunkan suku bunga lagi.

Ibrahim memprediksikan, harga tembaga ke depan masih berada dalam tekanan, mengingat kondisi fundamental yang masih buruk. Ini terlihat dari pengumuman data impor China pada Mei 2015, yang turun 18,1% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara ekspor turun 2,8%.

Beruntung, neraca perdagangan Negeri Panda itu masih surplus US$ 59,1 miliar. Data manufaktur China (HSBC final manufacturing PMI) periode Mei 2015 juga naik tipis menjadi 49,2 dibandingkan dengan bulan sebelumnya 49,1. Indeks ini masih buruk karena berada di bawah level 50 yang menunjukkan kondisi adanya kontraksi ekonomi.

Permintaan komoditas dari China sebagai konsumen terbesar menjadi barometer permintaan global. Tekanan harga juga datang dari semakin kuatnya indeks dollar Amerika Serikat (AS), seiring rencana kenaikan suku bunga bank sentral negeri itu (The Fed).

Secara teknikal, moving average dan bollinger band berada 30% di atas bollinger bawah, mencerminkan harga masih lemah. Sedangkan stochastic 60 positif, RSI 70% negatif, dan MACD di level 60% positif. Ibrahim memperkirakan harga tembaga Rabu (10/6) akan bergerak di rentang US$ 5.900 dan US$ 6.050 per metrik ton. Sepekan mendatang, harga di US$ 5.800– US$ 6.060 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×