Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas diproyeksi masih bisa menguat hingga akhir tahun 2023 ini. Kendati pada perdagangan Senin (23/10), harga emas kembali melemah ke level US$ 1.978/ons troy.
Pada Jumat (20/10) harga emas spot bertengger di US$ 1.981/ons troy dari pekan sebelumnya di US$ 1.932/ons troy. Emas Antam juga sempat tembus ke Rp 1.121.000 per gram pada Minggu (22/10). Namun, hari Senin turun sebesar Rp 4.000 ke Rp 1.117.000 per gram.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, naiknya harga emas seiring dengan risiko eskalasi konflik militer di Timur Tengah.
Sementara itu, reli emas juga masih berlanjut meskipun ada lonjakan imbal hasil US Treasury (UST) jangka panjang baru-baru ini.
Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 23 Oktober 2023, Cek Daftarnya di Sini
"Ini mencerminkan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan tetap bersikap hawkish untuk jangka waktu yang lama dan membatasi permintaan untuk aset-aset yang tidak berbunga," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (23/10).
Terlihat juga dari penurunan harga emas pada hari ini. Selain itu, turunnya harga emas juga akibat upaya diplomatik untuk menjaga perang Israel-Hamas agar tidak membesar.
Penekan lainnya, investor juga dengan hati-hati menunggu angka PDB dan inflasi Amerika Serikat (AS) pada pekan ini yang dapat mempengaruhi prospek kebijakan moneter.
Pekan lalu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa inflasi masih terlalu tinggi dan kemungkinan memerlukan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah, seraya menambahkan bahwa pengaturan moneter saat ini belum terlalu ketat. Namun, pasar memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan kebijakan November.
Baca Juga: Harga Emas Spot Tergelincir dari Level Puncak 5 Bulan pada Senin (23/10)
Meski ada sejumlah sentimen penekan, Sutopo menilai peluang naiknya harga emas tidak tertutup sepenuhnya. Pada akhir kuartal ini, diperkirakan harga emas di level US$ 2.004,22/ons troy.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong juga melihat emas masih prospektif ke depan. Bahkan, harganya diprediksi masih akan menguat hingga tahun depan.
Ia melihat, untuk saat ini emas diperkirakan masih akan terus naik didukung oleh permintaan bank sentral, apalagi tahun depan bank-bank sentral diperkirakan akan mulai menurunkan suku bunga. "Jadi saya melihat paling tidak tahun depan emas masih akan terus naik melewati US$ 2.100," jelasnya.
Namun untuk tahun ini, diperkirakan harga emas akan berkisar pada US$ 2.000 - US$ 2.050/ons troy.