Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik ke level tertinggi satu minggu pada hari Senin (9/10). Setelah konflik militer antara pasukan Israel dan kelompok Islamis Palestina Hamas, meningkatkan keresahan politik di Timur Tengah sehingga meningkatkan daya tarik logam mulia.
Melansir Reuters, harga emas spot naik 1,1% pada US$1.853,20 per ons troi, tertinggi sejak 29 September.
Sedangkan, harga emas berjangka AS menetap 1% lebih tinggi pada US$1.864,30.
Baca Juga: Wall Street Menguat, Dow Ditutup Hampir 200 Poin di Tengah Perang Israel-Hamas
Pasukan Israel bertempur pada hari Senin untuk membersihkan orang-orang bersenjata Hamas lebih dari dua hari setelah mereka menerobos pagar perbatasan dari Gaza dalam sebuah serangan mematikan.
Emas dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman di tengah gejolak politik dan ekonomi.
“Ada banyak pertanyaan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya di Timur Tengah, jika situasi semakin memanas, maka harga emas dapat bergerak menuju US$1.900,” kata Bob Haberkorn, senior market strategist di RJO Futures dikutip dari Reuters.
Fokus pasar juga tertuju pada risalah dari pertemuan kebijakan moneter terakhir Federal Reserve dan data inflasi AS yang akan dirilis akhir minggu ini.
"Kami tidak yakin FOMC akan terus menaikkan suku bunga di tengah ketidakpastian yang semakin meningkat, dan prospek kenaikan suku bunga tiba-tiba semakin dekat meskipun ada potensi dampak inflasi dari harga minyak yang lebih tinggi," tulis Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, dalam sebuah catatan.
Baca Juga: Market AS Respon Konflik Hamas-Israel: Emas, Minyak dan Dollar AS Menguat
Para trader saat ini memperkirakan sekitar 28% kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed tahun ini, menurut CME Fedwatch tool.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News