Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Herlina Kartika Dewi
“Ini akan membuat cost of fund di pasar akan meningkat,” kata Ramdhan kepada Kontan.co.id, Rabu (18/3).
Ramdhan bilang, peningkatan cost of fund kemungkinan akan sedikit tertahan oleh ekspektasi pasar terhadap kebijakan Bank Indonesia. Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang dijadwalkan berakhir pada Kamis (19/3), ada potensi BI akan kembali memangkas suku bunga. Mengingat, The Fed juga telah memangkas suku bunga.
Ramdhan menilai dengan menyebarnya virus corona di Indonesia berdampak secara signifikan pada terganggunya sektor industri dan finansial. Dengan risiko yang tinggi tersebut, pasar berekspektasi mengenai bunga yang lebih tinggi. Sehingga cost of fund dari penerbit akan lebih tinggi.
Baca Juga: BNI menyebut penjualan SR012 sudah 176% dari target
Melihat kondisi itu, Ramdhan melihat investor akan cenderung memilih korporasi yang memiliki obligasi dengan tenor yang pendek. Sehingga, korporasi yang menerbitkan obligasi dengan tenor jangka pendek akan lebih diminati oleh investor.
Dalam memilih obligasi, Ramdhan menyarankan agar investor mempertimbangkan rating dan historical dari korporasi penerbit obligasi di tengah kondisi pasar yang sedang bergejolak. Tak lupa, dari sektor industrinya juga patut dipertimbangkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News