kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kondisi sedang bergejolak, sejumlah perusahaan tetap terbitkan obligasi


Kamis, 19 Maret 2020 / 16:39 WIB
Kondisi sedang bergejolak, sejumlah perusahaan tetap terbitkan obligasi
ILUSTRASI. Obligasi. KONTAN/Muradi/2017/09/14


Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi pasar yang sedang bergejolak, instrumen obligasi masih tetap dipilih oleh sebagian korporasi. Terhitung sejak bulan Maret, setidaknya terdapat lima perusahaan yang telah menerbitkan obligasi.

Kelima perusahaan tersebut adalah Tower Bersama Infrastructure (TBIG), Astra Sedaya Finance, Barito Pacific (BRPT), Bank Victoria, dan Mandala Multifinance. Target dana yang ingin diraup oleh lima perusahaan tersebut mencapai Rp 18,5 triliun.

Baca Juga: Sarana Multigriya Finansial targetkan penerbitkan obligasi Rp 10 triliun tahun ini

Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance) juga dikabarkan tengah melakukan persiapan untuk menerbitkan obligasi sebesar Rp 1 triliun.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto melihat prospek obligasi korporasi saat ini akan banyak dipengaruhi oleh suku bunga yang berubah. Suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) yang cukup tertekan tentu akan mempengaruhi yield SBN. Sehingga dengan tingginya suku bunga SBN akan berdampak pada cost of fund di pasar.

Sebagai informasi, Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) mencatat yield SBN seri FR0081 dengan tenor 5 tahun naik dari 6,69% menjadi 6,74% . Sedang yield seri FR0082 dengan tenor 10 tahun juga naik dari 7,48% menjadi 7,57%.

Bila dibandingkan dengan Januari dan Februari, cost of fund saat ini cukup tinggi. 

Ramdhan mengatakan tekanan yang dialami oleh pasar akibat virus korona membuat terjadinya koreksi yang signifikan. Apalagi dengan adanya panic-selling.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×