kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kondisi ekonomi masih sulit, net sell asing bisa berlanjut sepanjang Mei


Minggu, 10 Mei 2020 / 16:18 WIB
Kondisi ekonomi masih sulit, net sell asing bisa berlanjut sepanjang Mei
ILUSTRASI. Karyawan membersihkan lantai di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/4/2020). Pada perdagangan Jumat (8/5) investor asing mencatatkan aksi jual bersih atau net sell hingga Rp 812,71 mil


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

Kemudian di sektor industri dasar dan kimia seperti PT PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 196,01 miliar dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 55,5 miliar. Ada juga sektor infrastruktur, utilitas & transportasi yaitu PT Jasa Marga Tbk (JSMR) Rp 83,46 miliar. 

Untuk beberapa saham, Hendriko mengamati masih berpotensi dilirik asing ke depan. Sebab, selama ini investor asing terlihat secara konsisten mencatatkan net buy pada saham tersebut.  "Terdapat net foreign buy yang cukup konsisten ke beberapa emiten seperti BNLI, BNGA, dan UNVR," jelas Hendriko ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (10/5). 

Baca Juga: Saat ekonomi sedang sulit, saham-saham ini bisa dilirik

Meskipun tiga emiten itu membukukan net buy yang konsisten, untuk jangka pendek maupun menengah, ia tetap menjagokan UNVR karena secara tren terlihat naik.

Asal tahu saja, pada penutupan perdagangan Jumat (10/5), saham UNVR membukukan net buy hingga Rp 190,34 juta. Jika ditarik selama sebulan terakhir, UNVR juga masih mencatatkan net buy hingga Rp 99,05 miliar. 

Di sisi lain, Mirae Aset Sekuritas cenderung menyarankan saham-saham sektor konsumen dan rumah sakit untuk bulan Mei, seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).

Lalu PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA). 

Baca Juga: Saham-saham ini masih jadi buruan asing sepekan kemarin

Produk-produk dari emiten INDF, ICBP, dan MYOR dinilai masih bisa untung dengan adanya imbauan pemerintah agar masyarakat di rumah saja saat pandemi Covid-19.

Sementara itu, UNVR juga menarik karena labanya yang bertumbuh serta return on equity (ROE) yang kuat. Berdasar perhitungan, saham-saham yang disarankan itu memiliki akumulasi return mencapai 1,2% terhitung sejak Agustus 2019,  lebih baik dibanding akumulasi return IHSG yang minus 27,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×