kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.473   -6,24   -0,08%
  • KOMPAS100 1.155   0,64   0,06%
  • LQ45 915   1,60   0,18%
  • ISSI 226   -0,60   -0,26%
  • IDX30 472   1,43   0,30%
  • IDXHIDIV20 570   2,50   0,44%
  • IDX80 132   0,24   0,18%
  • IDXV30 140   1,26   0,90%
  • IDXQ30 158   0,58   0,37%

Kompas100 mengocok ulang sejumlah indeks, begini rekomendasi analis


Jumat, 25 Januari 2019 / 19:05 WIB
Kompas100 mengocok ulang sejumlah indeks, begini rekomendasi analis


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks KOMPAS100 dihuni sejumlah saham baru, antara lain sepertiĀ  WOOD, TBLA, SMSM, SMDR, SIMP, SILO, SIDO, PTRO, MAIN, IMAS, FASW, ESSA, DMAS, CLEO, BTPN, dan BBKP. Sementara saham yang keluar dari daftar Indeks KOMPAS 100 adalah ARMY, BHIT, BIPI. BRMS, BWPT, KAEF, KBLI, KRAS, KREN, LEAD, MAMI, MYRX, POOL, SMBR, TARA dan TRAM.

Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki mengatakan bahwa alasan ada saham baru yang masuk dalam daftar KOMPAS 100 karena memang memenuhi syarat dari indeks tersebut. "Sedangkan yang keluar dari daftar karena sudah tak memenuhi syarat dari indeks KOMPAS100," terangnya, Jumat (25/1).

Menurut Yaki, persyaratan masuk indeks KOMPAS100 adalah telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) minimal tiga bulan. Kemudian dipilih 150 saham berdasarkan nilai transaksi di pasar reguler. Selanjutnya dari 150 saham tersebut, 60 saham dengan nilai transaksi terbesar secara otomatis akan masuk dalam perhitungan indeks KOMPAS 100.

" Dan untuk menggenapi 100 saham, maka akan dipilih 40 saham lagi dengan menggunakan kriteria haria transaksi di pasar regular, frekuensi transaksi di pasar regular, dan kapitalisasi pasar," tambah dia.

Adapun metode pemilihan 40 saham tersebut adalah dari 90 saham akan dipilih 75 saham berdasarkan hari transaksi di pasar reguler. Lalu dari 75 saham tersebut, akan dipilih 60 saham berdasarkan frekuensi transaksi di pasar reguler. "Kemudian dari 60 saham tersebut akan dipilih 40 saham berdasarkan kapitalisasi pasar sehingga akan didapat 100 saham untuk indeks KOMPAS100,"ucapnya.

Selanjutnya sebagai langkah terakhir dalam penyusunan daftar saham-saham ini, Bursa juga akan mempertimbangkan faktor fundamental perusahaan dan pola perdagangan setiap harinya.

Dari daftar saham baru di indeks KOMPAS100, Yaki merekomendasikan untuk beli saham WOOD dengan target harga di jangka pendek pada level Rp 635 hingga Rp 670 per saham. Kemudian ia rekomendasikan saham TBLA dengan target harga di jangka pendek pada level Rp 1.000 per saham. "Kalau bisa break di Rp 1.000 per saham, maka ada potensi ke Rp 1.075 per saham," tukas dia.

Ia juga merekomendasikan saham SIMP dengan target harga di jangka pendek pada level Rp 540 hingga Rp 565 per saham. Untuk saham SIDO target harga di jangka pendek pada level Rp 855 hingga Rp 860 per saham.

Lebih lanjut, Yaki juga merekomendasikan untuk beli saham PTRO, IMAS, ESSA, CLEO, DMAS, BTPN dan BBKP untuk jangka pendek. "Beli PTRO dengan target harga Rp 1.995 per saham. IMAS dengan target harga Rp 3.300 per saham. ESSA dengan target harga Rp 420 per saham. CLEO dengan target harga Rp 300 per saham. DMAS dengan target harga Rp 226 per saham. BTPN dengan target harga Rp 3.900 per saham. BBKP dengan target harga Rp 390 per saham," pungkas dia.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menambahkan bahwa yang masuk dalam indeks KOMPAS 100 adalah emiten yang memiliki fundamental yang bagus. Sementara untuk saham-saham yang keluar dari daftar, ia bilang karena trennya menurun dan valuasi sangat mahal.

"Saya yakin Kompas juga memperhatikan aspek value dalam memilih saham. Maka saya rekomendasi wait and see untuk saham-saham tersebut karena memang sudah menurun harganya," kata dia.

Dari sisi saham, ia merekomendasikan beli saham DMAS, SIDO, SMSM, CLEO dan BTPN untuk jangka pendek. "Beli DMAS dengan target harga Rp 330 per saham. SIDO dengan target harga Rp 1.000 per saham. SMSM dengan target harga Rp 1.800 per saham. CLEO dengan target harga Rp 400 per saham. BTPN dengan target harga Rp 4.000 per saham," papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×