Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak terus menguat, memperpanjang kenaikan yang terjadi sehari sebelumnya. Sentimen positif bagi emas hitam datang dari data permintaan minyak mentah di China yang naik setelah pelonggaran pembatasan untuk membendung wabah virus corona dilakukan. Hal ini kian
Jumat (15/5), pukul 11.00 WIB, harga minyak Brent kontrak pengiriman Juli 2020 di ICE Futures naik 39 sen, atau 1,3% ke US$ 31,52 per barel. Posisi ini memperpanjang kenaikan di hari sebelumnya yang hampir 7%.
Setali tiga uang, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Juni 2020 di Nymex naik 19 sen, atau 0,7%, menjadi US$ 27,75 per barel, lanjutkan penguatan setelah melonjak 9% pada Kamis (14/5) dan menuju penguatan untuk tiga minggu berturut-turut.
Baca Juga: Harga minyak bervariatif setelah IEA prediksi stok minyak turun di semester II-2020
Kenaikan permintaan minyak mentah dari China yang akhirnya meningkatkan harapan pelaku pasar bahwa pasokan global yang menggantung mulai pudar. Hal tersebut terlihat dari data yang dirilis akhir pekan ini, bahwa aktifitas menggunakan minyak mentah China di bulan April meningkat setelah kilang kembali beroperasi.
Hal ini bersamaan dengan pengurangan pasokan yang dilakukan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen utama lainnya. Diharapkan ini bisa menjadi titik cerah terhadap permintaan minyak untuk selanjutnya.
Tetapi penguatan harga minyak masih terbatas karena belum selesainya pandemi dan munculnya gelombang baru virus corona di beberapa negara yang sebelumnya sudah melakukan pelonggaran kebijakan pembatasan.
"Fundamental di pasar jelas membaik. Tapi kami masih percaya bahwa dalam waktu dekat, kenaikannya terbatas mengingat bahwa masih berada dalam surplus pasokan dan ada banyak persediaan yang belum bisa dicerna pasar," kata analis ING dalam sebuah catatan.