Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja indeks IDX30 turun lebih dalam dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Tak heran kinerja reksadana saham yang mengacu pada indeks IDX30 juga mencatatkan penurunan kinerja lebih dalam daripada IHSG.
Berdasarkan data RTI, secara year to date (ytd) hingga Rabu (26/6), IHSG melemah 7,89%. Sementara di periode yang sama, kinerja indeks IDX30 melorot sebesar 16,78%.
Meski turun lebih dalam, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, investor tidak perlu panik, sebab IHSG juga sedang tertekan.
Wawan menjelaskan, kinerja indeks IDX30 bisa lebih lemah daripada IHSG, karena indeks ini memiliki jumlah saham yang lebih sedikit. Penghuni indeks IDX30 adalah saham-saham yang biasanya berkapitalisasi besar dan paling sering ditransaksikan, sehingga ketika tren pasar sedang outflow, penurunan akan lebih terasa di indeks IDX 30.
"Secara risiko memang semakin sedikit anggota indeksnya, maka semakin besar risikonya, tetapi kalau IHSG sedang naik, maka kinerja juga akan baik," kata Wawan, Selasa (25/6).
Wawan memproyeksikan, ketika IHSG rebound maka IDX30 juga ikut rebound. Prediksi Wawan, kinerja IHSG hingga akhir tahun masih akan positif. Indeks bisa kembali ke kisaran 6.600-6.900 di akhir tahun ini.
Lanjut Wawan, pemulihan kinerja indeks IDX30 akan didukung saham-saham dari sektor konsumer dan keuangan. "Akhir tahun atau di kuartal IV 2018, laporan keuangan sektor keuangan biasanya akan dipoles sehingga dengan porsi sektor keuangan yang paling besar di IDX30, bisa rebound," paparnya.
Wawan menyarankan investor untuk tetap mengakumulasi beli reksadana saham berbasis indeks IDX30 di saat IHSG tertekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News