Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana Avrist IDX30 masih catatkan kinerja negatif mengikuti kinerja indeks IDX 30. Namun, Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich optimistis kinerja reksadana Avrist IDX30 bisa pulih di tahun ini.
Berdasarkan data Infovesta Utama, secara year to date (ytd) kinerja reksadana Avrist IDX 30 hingga Senin (25/6) masih catatkan penurunan sebesar 15,37%. Kinerja ini belum memuaskan karena kinerja indeks IDX 30 juga mencatatkan penurunan sebesar 15,95% di periode yang sama.
"Saham-saham di IDX30 sebagian besar adalah saham berkapitalisasi besar yang pada tahun ini saham kapitalisasi besar memiliki kinerja negatif," kata Farash, Jumat (8/6).
Padahal, lima tahun sebelumnya reksadana ini selalu memiliki kinerja positif dengan tumbuh 10,6% per tahun.
Meski, hingga sekarang reksadana yang berbasis indeks IDX30 ini masih mencatatkan kinerja negatif, Farash optimistis indeks IDX30 bisa pulih karena secara fundamental terlihat kinerja reksadana Avrist IDX30 cukup berikan kinerja yang di kuartal I 2018.
Farash mengaku belum perlu mengubah strategi investasi disaat kinerja reksadana Avrist masih menurun. Farash akan tetap disiplin berinvestasi pada saham-saham di indeks IDX30 dan berusaha meminimalisir selisih kinerja dengan indeks acuan tersebut. "Kami proyeksikan earning tumbuh 6% year on year, ROE di level 16,4%, dividend yield 2,5% dan free cash flow tumbuh 9,5% yoy," kata Farash.
Disamping itu, rasio P/E indeks 17,95 kali lebih rendah dari rata-rata dua hingga lima tahun lalu di 18,15 kali. Dilihat secara fundamental dan valuasi Farash, ia memproyeksikan seharusnya indeks IDX30 dapat memberikan return sekitar 9%-10% untuk setahun ke depan.
Hanya saja, Farash menyadari tantangan dari reksadana berbasis indeks IDX30 adalah minat investor global terhadap aset di emerging market sedang menurun dan menyebabkan outflow termasuk di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News