kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Koin Avalanche (AVAX) Semakin Tenar, Analis Menilai Prospeknya Masih Bagus


Rabu, 23 Maret 2022 / 19:38 WIB
Koin Avalanche (AVAX) Semakin Tenar, Analis Menilai Prospeknya Masih Bagus
ILUSTRASI. Kapitalisasi pasar koin kripto Avalanche (AVAX) bertumbuh semakin besar sejak diluncurkan tahun lalu.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kapitalisasi pasar koin kripto Avalanche (AVAX) bertumbuh semakin besar sejak diluncurkan tahun lalu. Terlebih, AVAX telah membangun platform smart contract tercepat, murah dan lebih ramah lingkungan.

Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, koin AVAX selama sebulan terakhir menunjukkan pola kenaikan. Walaupun sempat terkoreksi dalam pada pekan lalu, harganya jatuh ke US$ 66 kemudian AVAX mampu kembali bangkit atau rebound ke level supportnya di harga US$ 82.

Afid memperkirakan, harga AVAX akan mencapai lebih dari US$ 153 dalam 12 bulan ke depan dan naik lagi menjadi US$ 391 pada Februari 2025 dan US$ 485 pada Maret 2027.

"AVAX memiliki fundamental kuat, sehingga memiliki prospek yang baik ke depannya untuk investasi jangka panjang," ujar Afid.

Baca Juga: Intip 5 Aset Kripto yang Berpotensi Bullish pada Pekan Ini

Co-founder CryptoWatch dan Pengelola Channel Duit Pintar Christopher Tahir mengatakan, Avalanche hanya membuat platform kontrak pintar (smart contract) yang sedikit lebih berbeda dan digadang-gadang memiliki kemampuan proses transaksi yang lebih besar dari Ethereum.

"Namun permasalahannya bukan di sana. Permasalahannya adalah berapa banyak developer yang mau pindah ke sana atau membangun ekosistem disana," ujar Christopher

Afid juga mengingatkan bahwa prediksi analis berbasis algoritma bisa saja salah."Proyeksi didasarkan pada studi fundamental dan teknikal dari kinerja AVAX, mungkin belum bisa memberikan jaminan hasil yang baik di masa mendatang," kata Afid.

Menurut Afid, sentimen yang mempengaruhi bisa datang dari pengembangan jaringan blockchain AVAX. "Avalanche dinilai sebagai platform smart contract tercepat, dengan kemampuan memproses lebih dari 4.500 transaksi per detik. Avalanche sering dijuluki sebagai pesaing Ethereum yang memfasilitasi aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan pembuatan blockchain khusus di dalam ekosistemnya," ujar Afid

Afid bilang, Avalanche memiliki fundamental yang bagus. Sebab, Avalanche sudah menjadi rumah dari beberapa decentralized exchange (DEX), seperti Sushiswap, Trader Joe, Pangolin dan Paraswap untuk memfasilitasi transaksi penukaran token dengan teknologi smart contract.

"Jaringan Avalanche juga menjadi tempat bertransaksi dari berbagai marketplace NFT, seperti NFTrade dan Kalao.io. Adapula, aplikasi pinjam meminjam berbasis teknologi blockchain, AAVE yang juga sudah banyak yang beroperasi di ekosistem Avalanche," kata Afid

Christopher menyampaikan, secara likuiditas secara rata-rata tampak baik, dikarenakan banyak yang mempercayai potensi AVAX sendiri. Namun, investor tetap harus lebih berhati-hati, lantaran platform seperti ini masih belum ada pemenangnya dan juga pemain lama masih juga giat mengembangkan platform mereka.

Baca Juga: Bos Robot Trading Fahrenheit Ditangkap, Jangan Gunakan Investasi Ilegal Ini

Kata Afid, seandainya Avax Labs sebagai pengembang Avalanche tidak mengembangkan ekosistemnya atau stagnan, bisa saja membuat nilai AVAX merosot.

"Dari segi analisis teknikal, AVAX sedang menikmati masa fase bullish-nya. Walau akan terkoreksi sedikit, nilainya akan naik sekitar 22 persen dari harga sekarang. Artinya nanti harga AVAX bisa mencapai $ 97," ujar Afid.

Sementara, Christopher menilai, harga AVAX memang sudah terkoreksi cukup banyak. Namun bukan berarti bahwa harga akan naik. Kembali ke manfaat koinnya adalah untuk "biaya" di dalam ekosistemnya, sehingga kembali ke konsep koin utilitas.

Afid menambahi, sama dengan aset kripto lainnya, investor bisa melihat dari fundamental yang ada pada AVAX. AVAX telah membangun platform smart contract tercepat, murah dan lebih ramah lingkungan dibanding Polkadot.

"Pengembang AVAX, Ava Labs telah menerima pendanaan dari perusahaan venture capital Andreessen Horowitz, Initialized Capital, dan Polychain Capital, dan juga angel investor Balaji Srinivasan yang sebelumnya telah berinvestasi di Uber dan Foursquare. Artinya dari segi business plan sudah jelas ada penyokong pendanaan untuk pengembangan AVAX," tutur Afid

Sementara dari segi proyek, AVAX sudah digunakan diberbagai platform mulai dari DEX, aplikasi peminjaman berbasis blockchain dan NFT marketplace. Kemudian,  sejak diluncurkan pada September 2020, Avalanche telah menjadi rumah dari 400+ proyek kripto di dalam jaringan ekosistemnya.

Baca Juga: Fundamental Masih dalam Tekanan, Aset Kripto Mana yang Sebaiknya Dihindari?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×