kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.151   49,00   0,30%
  • IDX 7.075   90,98   1,30%
  • KOMPAS100 1.056   15,77   1,52%
  • LQ45 830   13,19   1,61%
  • ISSI 214   1,82   0,85%
  • IDX30 423   7,16   1,72%
  • IDXHIDIV20 510   7,87   1,57%
  • IDX80 120   1,81   1,52%
  • IDXV30 125   0,53   0,43%
  • IDXQ30 141   1,98   1,42%

Kliring Berjangka Indonesia Dorong Implementasi Sistem Resi Gudang


Senin, 03 Juni 2024 / 16:22 WIB
 Kliring Berjangka Indonesia Dorong Implementasi Sistem Resi Gudang
ILUSTRASI. Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia (KPBI) menyediakan layanan one stop commodity solution bagi anggota kliringnya


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) terus meningkatkan bisnis sistem resi gudang (SRG). Salah satu strateginya dengan memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah wilayah-wilayah yang menjadi lumbung pangan. 

PT KBI  mendorong meningkatkan pemahaman para pemangku kepentingan tentang manfaat SRG mengidentifikasi kendala dan peluang dalam pengembangannya, serta merumuskan pendekatan yang efektif untuk implementasi SRG.

Terbaru, perusahaan pelat merah ini bekerja sama dengan pemerintah provinsi Sumatera Barat untuk mendorong pemanfaatan SRG. Perusahaan mendukung upaya Pemprov Sumatera Barat menuju ketahanan pangan nasional. Ini juga bagian dari upaya PT KBI menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia di tahun 2045. 

Pemprov Sumatera Barat kini tengah fokus melakukan percepatan implementasi ekosistem resi gudang di wilayahnya. Terdapat lima tesis gudang di Sumatera Barat, diantaranya berlokasi di Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, dan dua gudang di Kabupaten Limapuluh Kota.

Baca Juga: PT KBI Gandeng BRI Jadi BPDM dalam Transaksi Bursa Berjangka

Direktur Pengembangan Bisnis dan Operasional PT KBI, Saidu Solihin mengatakan, Sumatera Barat memiliki potensi besar di sektor pertanian karena memiliki komoditas unggulannya seperti padi, jagung, kopi, kelapa sawit, kakao, dan gambir. 

“Namun, sektor ini masih menghadapi berbagai tantangan seperti fluktuasi harga yang signifikan, akses permodalan yang terbatas, serta infrastruktur penyimpanan dan pengolahan yang belum memadai,” kata Saidu dalam keterangan resminya, Senin (3/6).

Sinergi dengan Pemprov Sumatera Barat diawali dengan penyelenggaraan High Level Seminar bersama  Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Barat. Lewat kegitaan itu, PT KBI berupaya untuk menciptakan forum koordinasi yang efektif antar pemangku kepentingan dalam pengembangan SRG di Sumatera Barat.

Saidu menyakini SRG dapat menjadi solusi untuk menstabilkan harga komoditas, meningkatkan akses permodalan bagi petani, dan pada akhirnya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian.

Baca Juga: Bank bjb Teken MoU dengan Kliring Berjangka Indonesia, Perkuat Sistem Resi Gudang

Dengan memasukkan pengembangan Ekosistem Resi Gudang ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD),  PT KBI berharap akan ada alokasi anggaran dan program kerja yang jelas untuk mendukung penerapan SRG secara berkelanjutan.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT KBI, Budi Susanto mengatakan mengatakan, pihaknya siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah, petani, dan pelaku usaha terkait untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi penerapan SRG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×