Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pabrik obat kanker (onkologi) PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan segera beroperasi penuh di Kuartal III tahun ini. Namun, kontribusinya ke pendapatan KLBF diperkirakan masih mini.
Vidjongtius, Direktur dan Sekretaris Perusahaan KLBF mengatakan, obat kanker baru itu akan berkontribusi 5% hingga 10% dari total pendapatan KLBF.
Tahun ini perseroan menargetkan penjualan mencapai Rp 18,4 triliun, atau naik 15% dari tahun lalu yang sebesar Rp 16 triliun.
"Tahun ini kontribusi dari obat kanker masih kecil. Tetapi penjualannya akan terus meningkat secara bertahap," kata Vidjongtius kepada KONTAN, Rabu (12/3).
Saat ini, pabrik onkologi tengah dalam tahap uji coba produksi. Perseroan segera mengimpor 19 obat kanker dan suplemen nutrisi untuk pasien kanker di Indonesia dan Asia Tenggara.
Pabrik onkologi ini memiliki kapasitas 55 juta unit obat per tahun dengan nilai investasi sekitar Rp 500 miliar. Penjualan dari obat kanker ditargetkan tumbuh 18% setiap tahunnya.
Tahun ini, KLBF menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 1 triliun sampai Rp 1,2 triliun. Selain untuk pembangunan pabrik, capex itu juga akan digunakan untuk membangun infrastruktur cabang, dan gudang.
KLBF juga tengah mendorong pembangunan pabrik obat bebas senilai Rp 150 miliar dan pabrik susu senilai Rp 450 miliar.
Informasi saja, tahun 2013 lalu, KLBF mencatat penjualan unaudit sebesar Rp 16,01 triliun. Jumlah itu naik 17,4% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 13,64 Triliun. Sementara laba bersih tumbuh sebesar 10,8% menjadi Rp 1,9 triliun.
Namun, perseroan mendapat sedikit tekanan dari depresiasi rupiah. Pada penutupan perdagangan hari ini, saham KLBF ditutup turun 0,35% menjadi Rp 1.415 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News