kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,10   3,77   0.42%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kino bidik pendanaan Rp 1,19 triliun dari IPO


Selasa, 10 November 2015 / 21:09 WIB
Kino bidik pendanaan Rp 1,19 triliun dari IPO


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Pasar modal akan kedatangan calon emiten baru. PT Kino Indonesia Tbk akan melangsungkan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di akhir tahun ini. Melalui aksi tersebut, Kino akan mengantungi dana sekitar Rp 857,14 miliar sampai Rp 1,19 triliun.

Rencananya, Kino akan melepas 228,57 juta saham baru atau setara 16% modal ditempatkan dan disetor penuhnya. Adapun, saham Kino dipatok seharga Rp 3.750 sampai Rp 5.225. Valuasinya berkisar antara 15 kali sampai 21 kali Price Earning (PE) perseroan di 2016.

Kino akan menggunakan 27% atau Rp 231,42 miliar sampai Rp 322,38 miliar hasil dana IPO untuk pertumbuhan anorganik. Emiten konsumer ini ingin melakukan akuisisi merek atau penyertaan modal di industri sejenisnya. Meski begitu, perseroan masih enggan menjelaskan ekspansinya tersebut.

"Rencana akuisisi tahun depan," ucap Direktur Keuangan Kino Indonesia Peter Chayson, kepada KONTAN, Selasa, (10/11).

Lalu sebanyak 50% atau Rp 428,57 miliar hingga Rp 597 miliar raihan dana IPO dianggarkan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan. Kemudian, 23% atau Rp 197,14 miliar sampai Rp 197,14 miliar sisanya akan dimanfaatkan untuk modal kerja.

Kino akan melakukan penawaran awal atau bookbuilding pada 10 November sampai 20 November. Aksi IPO ini ditarget memperoleh efektif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 1 Desember. Sehingga proses penawaran umumnya dilakukan 2 Desember sampai 4 Desember.

"Penawaran saham Kino akan dilakukan di 5 negara yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan Inggris," kata Moleonoto The, Direktur Utama Indopremier Securities selaku penjamin emisi IPO Kino, kepada KONTAN.

Tanggal penjatahan saham Kino akan dilakukan 7 Desember. Kemudian pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham secara elektroniknya akan berlangsung di 8 Desember. Puncaknya, Kino akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Desember.

Kino menunjuk 3 penjamin emisi untuk IPO ini. Penjamin pelaksana efeknya adalah adalah PT Deutsche Securities Indonesia, PT Credit Suisse Securities Indonesia, dan PT Indo Premier Securities.

Usai IPO, pemegang saham mayoritas Kino yakni PT Kino Investindo akan melakukan penawaran terbatas 57,14 juta saham atau setara 4% modal ditempatkan dan disetor penuhnya. Penawaran tersebut menargetkan investor utama, investor internasional jangka panjang, hedge funds, dan wealth management. Adapun, pengalihan sahamnya akan dilakukan melalui pasar sekunder.

Sekedar informasi, saat ini Kino Investindo menguasai 87,5% saham Kino dan Harry Sanusi mengempit 12,5%. Pasca IPO, saham Kino Investindo akan berkurang jadi 73,5% dan kepunyaan Harry Sanusi tergerus jadi 10,5%. Kemudian setelah penawaran terbatas, saham Kino Investindo akan kembali berkurang jadi 69,5%. Sehingga saham publik Kino menjadi 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×