Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) memiliki pipeline untuk mengakselerasi kinerja seluruh anak usahanya. Setelah PT WIKA Beton, kini gilran PT WIKA Realty yang bakal diantar menuju bursa saham.
Adji Firmantoro, Direktur Keuangan WIKA bilang, initial public offering (IPO) bakal digelar pada tahun 2016. "Tapi, ternyata jika ada percepatan (kinerja) bisa saja IPO -nya dimajukan jadi tahun depan," tambahnya, (27/3).
Namun, dia masih enggan merinci berapa kisaran dana segar yang bisa diperoleh dari IPO WIKA Realty. Tapi sebagai gambaran, berdasarkan laporan keuangan WIKA periode 2013, aset yang dimiliki WIKA Realty tercatat senilai Rp 1,42 triliun.
Adapun posisi ekuitas dan liabilitas WIKA Realty per 2013 masing-masing Rp 440,07 miliar dan Rp 980,16 miliar. Sebagai langkah awal, persediaan lahan alias land bank WIKA Realty bakal digenjot. Setidaknya, manajemen telah menyiapkan dana senilai Rp 75 miliar untuk menambah land bank WIKA Realty.
"Jadi, tahapannya memang seperti itu. Kami perbesar aset WIKA melalui anak-anak usaha, dan dalam waktu dekat ini yang terlihat besar aksi korporasinya memang WIKA Beton dan WIKA Realty. Jika ternyata dua anak usaha itu mampu memenuhi ekspektasi, barulah kami, WIKA, gelar rights issue sehingga bisa dapat dana jauh lebih jumbo," tutur Adji.
Pada kesempatan yang sama, Bintang Perbowo selaku Direktur Utama WIKA memahami jika saat ini sektor yang menarik, khususnya di dunia pasar modal adalah sektor infrastruktur. Tapi, dia optimistis, untuk beberapa tahun ke depan ada rotasi sektor, dan saat itulah sektor properti kembali bullish.
"Lagi pula, kami sudah punya terobosan yang bisa menjadi value added WIKA Realty," tandas Bintang. Dia mencontohkan salah satu apartemen garapan WIKA Realty di Bandung yang dalam pengerjaan menggandeng Pertamina.
Ada sebuah lahan khusus di bawah apartemen tersebut yang digunakan sebagai tabung elpiji raksasa. Nah, Pertamina melalui anak usahanya bertugas sebagai pemasok gas sekaligus pihak yang mengerjakan instalasi pipa gas yang terhubung ke masing-masing ruang apartemen.
Jadi, para penghuni tersebut tinggal membuka atau menutup keran gas jika ingin mengerjakan aktivitas dapur. "Jadi, enggak ada lagi, tuh, tabung gas elpiji 12kg diangkut-angkut ke atas," pungkas Bintang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News