kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kinerja Vale Indonesia (INCO) Diproyeksi Terdorong Lonjakan Produksi Nikel


Senin, 23 Oktober 2023 / 14:57 WIB
Kinerja Vale Indonesia (INCO) Diproyeksi Terdorong Lonjakan Produksi Nikel
ILUSTRASI. Karyawan mengenakan pakaian khusus saat melakukan pengecekan proses peleburan nikel di smelter milik PT VALE Indonesia di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023). Kinerja Vale Indonesia (INCO) Diproyeksi Terdorong Lonjakan Produksi Nikel.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan komoditas nikel yang masih positif tidak disa-siakan oleh produsen nikel. 

Misalnya PT Vale Indonesia Tbk (INCO) optimistis bisa mencapai target produksi sepanjang tahun ini sebesar 70.000 ton nikel dalam matte. 

Optimisme ini berkaca pada kuatnya kinerja operasional INCO per akhir September 2023.

Sepanjang sembilan bulan pertama 2023, Vale memproduksi 51.644 ton nikel dalam matte. 

Ini naik 17,6% dari periode serupa 2023 sebesar 43.907 ton nikel dalam matte.

Baca Juga: Tercapai 74%, Vale Indonesia (INCO) Optimistis Mencapai Target Produksi Tahun Ini

Pada kuartal III-2023, Vale memproduksi 17.953 ton nikel dalam matte. 

Angka ini naik 2,5% dari produksi kuartal III-2022 yang sebesar 17.513 ton nikel matte. 

Realisasi ini naik 6% dari kuartal II-2023 sebesar 16.922 ton nikel matte.

 

Peningkatan ini tidak lepas dari kinerja tungku atau furnace 4 secara optimal setelah menjalani pembangunan kembali tahun lalu. 

Selain itu ada faktor stabilitas operasi, produktivitas alat, dan kualitas bijih juga mendukung (produksi).

Baca Juga: Ini 10 Saham Net Buy Terbesar Asing di Tengah Pelemahan IHSG Rabu (18/10)

Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan sendiri menyematkan rating overweight di sektor nikel. 

Lantaran ia meramal harga nikel kelas 1 dan nikel kelas 2 akan stabil di sisa tahun ini.

Hasan melihat kinerja emiten nikel di paruh kedua 2023 ada di peningkatan volume produksi. 

Maka Hasan rekomendasi buy INCO di Rp 7.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×