kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Tumbuh, Ini Rekomendasi Saham Bank Central Asia (BBCA) dari Samuel Sekuritas


Rabu, 26 Oktober 2022 / 14:36 WIB
Kinerja Tumbuh, Ini Rekomendasi Saham Bank Central Asia (BBCA) dari Samuel Sekuritas
Pekerja membersihkan menara BCA di Jakarta, Selasa (12/3/201). Kinerja Tumbuh, Ini Rekomendasi Saham Bank Central Asia (BBCA) dari Samuel Sekuritas.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berhasil mencatatkan kinerja positif hingga September 2022. Kendati begitu, Samuel Sekuritas mempertahankan pandagangan netral untuk saham BBCA lantaran valuasi yang sudah tinggi.

Analis Samuel Sekuritas Prasetya Gunadi mengatakan bahwa capaian kinerja keuangan BBCA selama kuartal III sesuai ekspektasinya. Laba bersih BBCA mencapai 78,2% dari proyeksi laba bersih 2022 dan 78,8% perkiraan konsensus.

Dalam risetnya, manajemen BBCA telah mengungkapkan perseroan optimis dapat mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 10% pada tahun 2022. Didukung oleh segmen korporasi, terutama perusahaan telekomunikasi, infrastruktur, dan pertambangan.

BBCA juga menaikkan panduan untuk NIM menjadi 5,2%-5.3% dari sebelumnya 5%. Terkait CoC, BBCA memperkirakan angkanya akan turun menjadi 1% pada 2022F dibandingkan 2021 sebesar 1,6%.

Baca Juga: Asing Net Buy Saat IHSG Terkoreksi, Saham-saham Ini Banyak Diborong

Namun, sampai akhir tahun ini tantangan BBCA datang dari depresiasi rupiah. Sebab, hal tersebut dapat mendorong BI untuk menaikkan BI7DRRR dengan lebih agresif.

BBCA memperkirakan bahwa Fed akan melanjutkan kebijakan agresif hingga semester I 2023, sebelum memulai siklus penurunan suku bunga di kuartal IV 2023.

Namun, BBCA masih cukup yakin bahwa pihaknya akan mampu mempertahankan tingkat TD berkat likuiditasnya yang melimpah dengan LDR 66% di kuartal III 2022.

Perseroan juga masih tetap optimis dapat membukukan pertumbuhan kredit sebesar 12% di 2023, naik dari 10% di 2022, didukung dengan meningkatnya permintaan kredit seiring dengan perbaikan ekonomi setelah pandemi.

Baca Juga: IHSG Melemah ke 7.048 Pada Selasa (25/10), Net Buy Asing Rp 297 Miliar

 

Sementara pinjaman konsumen mungkin masih menerima efek limpahan dari lonjakan harga komoditas, karena hal itu menciptakan pasar tenaga kerja baru yang terdiri dari pekerja dari daerah Jawa dan luar Jawa.

Prasetya menuturkan, pihaknya masih menyukai BBCA hingga saat ini, mengingat risiko kreditnya yang rendah dan fakta bahwa BBCA merupakan salah satu institusi perbankan terbaik di Asia.

"Namun, menurut kami valuasinya saat ini cukup tinggi, BBCA saat ini diperdagangkan pada +1.5 SD PBV historis," tulisnya dalam riset, Jumat (21/10).

Baca Juga: Ekonom Nilai Asumsi Makro APBN Tahun 2023 Perlu Diubah, Ini Alasannya

Karenanya, Samuel Sekuritas memberikan rating hold BBCA dengan target harga Rp 9.400. Target tersebut menyiratkan PBV 2023 sebesar 4,7 kali.

Adapun risiko upside dari prospek makroekonomi yang lebih baik yang mungkin mengarah pada pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dan penurunan CoC, sementara risiko downside angka NPL dan NIM yang lebih buruk dari perkiraan.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×