kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja tetap ciamik, saham-saham ini mampu menahan laju penurunan IHSG pada Oktober


Minggu, 20 Oktober 2019 / 07:05 WIB
Kinerja tetap ciamik, saham-saham ini mampu menahan laju penurunan IHSG pada Oktober


Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Herlina Kartika Dewi

Begitu pula dengan GGRM yang meskipun pergerakannya sempat terpengaruh oleh sentimen kenaikan cukai rokok yang pada tahun 2020 akan naik 23% dinilai Nafan tetap memiliki demand yang besar dan stabil serta terus berinovasi sehingga tetap akan digandrungi oleh pasar. 

Terlebih, kinerja fundamentalnya sendiri secara tahunan masih menunjukkan trend kenaikan untuk laba bersih sejak tahun 2012. Nafan juga menilai sentimen window dressing pada akhir tahun mendatang dan sentimen January effect pada awal tahun depan dapat mendongkrak naik saham emiten rokok ini ke level 65.500 hingga akhir tahun.

Untuk CPIN, Nafan menilai pertumbuhan positif CPIN didorong oleh sentimen impor jagung yang merupakan katalis positif bagi pergerakan saham CPIN setelah sebelumnya CPIN dipengaruhi oleh sentimen mahalnya harga pakan unggas. 

Baca Juga: IHSG berbalik ke zona merah, enam saham ini naik lebih dari 10%

Selain itu Nafan juga menilai produk olahan yang juga menjadi salah satu barang produksi dari CPIN menjadi produk yang berkontribusi positif karena dinilai memiliki demand yang positif terkait kebutuhan pasar akan produk-produk makanan olahan.

Nafan menyimpulkan baik GGRM, CPIN dan PGAS hingga akhir tahun nanti sama-sama masih prospektif dan menarik untuk diakumulasikan menimbang beragam sentimen tersebut. Untuk CPIN Nafan memberikan target harga saham di level Rp 7.320 untuk jangka panjang, PGAS di level Rp 2.360 dengan rekomendasi hold.

Sementara dari sisi sektor perbankan Head of Research Narada Asset Kiswoyo Adi Joe belum melihat ada sentimen yang perlu dikhawatirkan akan mempengaruhi kinerja BBCA. 

Secara fundamental Kiswoyo menilai BBCA masih menunjukkan performa yang baik meskipun secara PER dan PBV Kiswoyo membenarkan BBCA memiliki angka yang lebih tinggi ketimbang emiten perbankan lainnya. Tingginya PER maupun PBV BBCA ini terkait dengan track record NPL BBCA yang rendah. 

Pendapatan BBCA juga menurut Kiswoyo masih menunjukkan pertumbuhan sehingga Kiswoyo memberikan target harga untuk BBCA di level Rp 33.000 hingga akhir tahun nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×