Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Emiten perkapalan PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) berhasil meningkatkan kinerja mereka di kuartal I-2017. TAMU meraih pendapatan sebesar US$ 3,7 juta sepanjang kuartal I-2017 lalu.
"Kami memprediksi pendapatan di akhir 2017 ini bisa mencapai US$ 14,89 juta," ujar Leo A. Tangkilisan, Direktur TAMU, Rabu (26/7).
Tahun lalu, TAMU mengantongi pendapatan US$ 12,76 juta. Artinya, emiten yang baru melantai Mei 2017 ini membidik pertumbuhan pendapatan 17%.
Namun, TAMU hanya bisa mencapai target ini jika harga minyak stabil di kisaran US$ 45 hingga US$ 50 per barel. Pasalnya, harga sewa kapal milik perusahaan disesuaikan dengan harga minyak. "Charter rate kami disesuaikan dengan harga minyak. Jika harga minyak memburuk, harga sewa kapal kami pun ikut menyesuaikan dengan harga minyak saat itu," kata Leo.
Emiten yang masuk sub sektor transportasi ini berhasil menekan rugi sebelum pajak penghasilan di kuartal pertama lalu menjadi US$ 440.724. Pada periode yang sama tahun 2016, TAMU masih mencatat rugi sebelum pajak US$ 7,34 juta.
TAMU bergerak di bisnis penyewaan kapal penunjang kegiatan lepas pantai bagi industri migas atau offshore support vessel (OSV). Saat ini TAMU memiliki empat kapal akomodasi atawa accomodation work barge (AWB) dan satu kapal suplai alias anchor handling towing supply (AHTS) yang disewakan ke beberapa perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia seperti CNOOC dan Petronas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News