kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Siloam International Hospitals (SILO) Tertekan di awal 2022, Ini Kata Analis


Jumat, 29 April 2022 / 08:25 WIB
Kinerja Siloam International Hospitals (SILO) Tertekan di awal 2022, Ini Kata Analis


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja PT Siloam International Hospitals Tbk di kuartal I 2022 terlihat lesu apabila dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Mengutip laporan keuangannya, emiten berkode SILO itu membukukan penurunan pendapatan hingga 3,35% year on year (yoy) menjadi Rp 2,22 triliun. Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melorot 31% yoy menjadi Rp 99,28 miliar. 

Manajemen SILO dalam keterangan resminya menanggapi, sebenarnya bisnis perusahaan cukup stabil sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Walau memang tidak dipungkiri, kinerja SILO sempat  terpengaruh varian Omicron yang berujung pada penurunan volume pasien di bulan Februari 2022. 

"Namun, hal ini dilanjutkan dengan pemulihan yang cepat pada bulan Maret dan kami berharap peningkatan ini akan terus berlanjut," jelas manajemen dalam keterangan resminya, Rabu (27/4).

Baca Juga: Rawat Inap Melorot, Pendapatan Siloam (SILO) Tertekan 3,35% di Kuartal I 2022

Dilihat dari volume pasiennya, manajemen SILO mencatatkan peningkatan stabil di kuartal I 2022. Jumlah pasien rawat inap mencapai lebih dari 51.000 pasien atau naik 26,2% dibanding kuartal I 2021. 

Sementara itu, Inpatient Days tercatat 180.000 pada kuartal I tahun ini. Angka tersebut tampak stabil dibanding kuartal I 2021 meskipun volume pasien Covid-19 pada tahun 2022 jauh lebih rendah.

Apabila dilihat dari jumlah pasien rawat jalannya, di kuartal I 2022 ini SILO menyentuh angka 699.000 pasien atau naik 28,3% dibanding kuartal I 2021.  "Meskipun varian Omicron di bulan Februari berdampak terhadap volume pasien, jumlah pasien rawat inap, hari rawat inap, dan pasien rawat jalan lebih tinggi masing-masing 3,3%, 4,2%, dan 1% dibandingkan dengan kuartal I 2021," imbuh manajemen lagi. 

Analis Henan Putihrai Sekuirtas Jono Syafei mengomentari, kinerja SILO sebenarnya terbilang baik dan stabil apabila dibandingkan dengan kuartal IV 2021 dan kuartal I 2021. Walau memang secara profitabilitas sedikit menurun. 

Baca Juga: Group Lippo Bukukan Kinerja Cermelang pada 2021, John Riady Beberkan Rahasianya

"Hal ini juga masih sesuai dengan perkiraan kami, di mana kami memproyeksikan revenue 2022 berada di Rp 9,3 triliun dan net profit di kisaran Rp 700 miliar," jelas Jono kepada Kontan.co.id, Kamis (28/4). 

Mengingat saat ini baru memasuki kuartal I-2022, Jono melihat masih banyak peluang yang bisa dimanfaatkan dalam sisa tahun ini. Di antaranya, ekspansi rumah sakit baru, investasi pada teknologi, dan peningkatan Center of Excellence yang dimiliki.

Lebih lanjut Jono mencermati, dampak penyesuaian tarif selama masa transisi dari pandemi menjadi endemi di kuartal I 2022 ini dapat ditekan dengan catatan volume kuartalan yang lebih baik. Asal tahu saja, jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan di kuartal I 2022 ini lebih tinggi dibanding dengan tujuh kuartal sebelumnya.

Kondisi tersebut diprediksi akan terus berlanjut seiring dengan volume pasien yang diestimasikan akan terus meningkat di tahun ini. Selain itu, lama waktu rawat inap akan lebih cepat dan tindakan operasi akan terus bertambah. "Dampak dari penyesuaian tarif dapat menjadi tidak terlalu signifikan," imbuh dia.

Untuk saham SILO, Jono merekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.415 per saham setelah disesuaikan dengan stock split beberapa waktu lalu. Secara valuasi, SILO juga cenderung masih murah dibandingkan emiten sejenis seperti MIKA dan HEAL. SILO pun masih potensi peningkatan profitabilitas. 

Sementara secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat saham SILO berpeluang untuk reversal atau berbalik arah menguat dalam jangka pendek.  Ini tampak dari pergerakan stochastic yang berpeluang golden cross meskipun MACD belum menunjukkan tanda-tanda penguatan. 

Untuk level penguatan, SILO diperkirakan menguji level area 1.075 hingga 1.100 terlebih dahulu. Akan tetapi, pelaku pasar tetap perlu mencermati support 1.030. " Untuk rekomendasi SILO Spec Buy," ujar Herditya Kamis, (28/4).

Baca Juga: Lippo Karawaci (LPKR) Tambah Kepemilikan Saham Jadi 57,9% di Rumah Sakit Siloam

Sekadar informasi, di tiga bulan pertama tahun 2022 ini, SILO  telah membuka rumah sakit baru, Siloam Holland Village. Rumah sakit ini adalah yang pertama dibuka dalam lini bisnis managed service Siloam. Dengan kata lain, modal untuk pembangunan dan penyediaan rumah sakit berasal dari investor eksternal dan Siloam mengelola rumah sakit tersebut ketika sudah siap beroperasi.

Lini bisnis ini memungkinkan SILO memanfaatkan pengalamannya dan mengintegrasikan sistem pembayaran serta sistem manajemen rumah sakit yang tersentralisasikan.

"Melalui lini bisnis ini, Siloam dapat membuka rumah sakit baru dengan risiko yang rendah dan menghasilkan arus pendapatan baru dengan menerima sebagian presentase terhadap pendapatan rumah sakit," imbuh manajemen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×