Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
Kondisi tersebut diprediksi akan terus berlanjut seiring dengan volume pasien yang diestimasikan akan terus meningkat di tahun ini. Selain itu, lama waktu rawat inap akan lebih cepat dan tindakan operasi akan terus bertambah. "Dampak dari penyesuaian tarif dapat menjadi tidak terlalu signifikan," imbuh dia.
Untuk saham SILO, Jono merekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.415 per saham setelah disesuaikan dengan stock split beberapa waktu lalu. Secara valuasi, SILO juga cenderung masih murah dibandingkan emiten sejenis seperti MIKA dan HEAL. SILO pun masih potensi peningkatan profitabilitas.
Sementara secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat saham SILO berpeluang untuk reversal atau berbalik arah menguat dalam jangka pendek. Ini tampak dari pergerakan stochastic yang berpeluang golden cross meskipun MACD belum menunjukkan tanda-tanda penguatan.
Untuk level penguatan, SILO diperkirakan menguji level area 1.075 hingga 1.100 terlebih dahulu. Akan tetapi, pelaku pasar tetap perlu mencermati support 1.030. " Untuk rekomendasi SILO Spec Buy," ujar Herditya Kamis, (28/4).
Baca Juga: Lippo Karawaci (LPKR) Tambah Kepemilikan Saham Jadi 57,9% di Rumah Sakit Siloam
Sekadar informasi, di tiga bulan pertama tahun 2022 ini, SILO telah membuka rumah sakit baru, Siloam Holland Village. Rumah sakit ini adalah yang pertama dibuka dalam lini bisnis managed service Siloam. Dengan kata lain, modal untuk pembangunan dan penyediaan rumah sakit berasal dari investor eksternal dan Siloam mengelola rumah sakit tersebut ketika sudah siap beroperasi.
Lini bisnis ini memungkinkan SILO memanfaatkan pengalamannya dan mengintegrasikan sistem pembayaran serta sistem manajemen rumah sakit yang tersentralisasikan.
"Melalui lini bisnis ini, Siloam dapat membuka rumah sakit baru dengan risiko yang rendah dan menghasilkan arus pendapatan baru dengan menerima sebagian presentase terhadap pendapatan rumah sakit," imbuh manajemen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News