Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perbankan berhasil menorehkan kinerja keuangan ciamik sepanjang paruh pertama tahun ini.
Dari sektor perbankan, ada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih 61,7% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 20,2 triliun hingga semester 1-2022.
Selanjutnya, ada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang meraup laba bersih sebesar Rp 24,87 triliun, atau melonjak 98,4% yoy dari Rp 12,54 triliun di semester I-2021.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih 24,9% yoy dari Rp 14,45 triliun menjadi Rp 18,04 triliun di semester 1-2022.
Adapun Bank Danamon (BDMN) meraih laba bersih senilai Rp 1,7 triliun atau melonjak 70% secara yoy.
Baca Juga: Simak Prospek dan Strategi Ciputra (CTRA) Menjaga Kinerja Saat Suku Bunga Naik
Kemudian dari sektor emiten tambang batubara ada PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang mencetak laba bersih sebesar Rp 6,2 triliun di periode enam bulan pertama 2022 atau melambung 246% dibanding periode yang sama di tahun lalu yang senilai Rp 1,8 triliun.
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) juga membukukan laba bersih senilai US$ 460,82 juta, melesat 291,7% dari realisasi laba bersih semester pertama tahun lalu US$ 117,62 juta.
Selain itu ada PT Harum Energy Tbk (HRUM) dan PT Indika Energy Tbk (INDY) juga menorehkan kinerja keuangan yang apik pada paruh pertama tahun ini.
Lalu, ada sektor otomotif yang juga membukukan pertumbuhan kinerja seperti PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Tunas Ridean Tbk (TURI). Adapun dari sektor transportasi ada PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI), PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) yang berhasil mencetak pertumbuhan kinerja.
Baca Juga: Asing Masuk Bursa, Jumlah dan Nilai Transaksi di Saham-saham Big Cap Melonjak
Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengungkapkan, realisasi kinerja emiten pada semester 1 tahun ini bagus terdorong oleh pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19.
"Supercycle commodity turut mendukung kinerja emiten pertambangan. Serta membaiknya perekonomian dan mobilitas masyarakat membuat sektor riil melakukan ekspansi bisnis, yang berdampak kenaikan penyaluran kredit perbankan," ujarnya pada Kontan, Minggu (28/8).
Adapun untuk kinerja emiten otomotif turut ditopang oleh pulihnya daya beli masyarakat yang meningkatkan penjualan kendaraan.
Hal senada juga disampaikan oleh Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus. Nico menyakini, realisasi kinerja emiten yang mengalami pertumbuhan didukung oleh aktivitas ekonomi yang pulih.
Baca Juga: Jelang RDG Bank Indonesia, Simak Rekomendasi Saham-saham yang Menarik Dicermati
Emiten perbankan misalnya, karena aktivitas masyarakat dan bisnis yang kembali meningkat, maka penyaluran kredit pun turut meningkat. Dari segi bisnis pun juga melakukan banyak ekspansi di era suku bunga rendah semester lalu untuk memanfaatkan momentum. Sehingga, emiten perbankan yang masing-masing memiliki fokus segmen tersendiri, memperoleh kenaikan kinerja.
Emiten transportasi diuntungkan dengan aktivitas ekspor komoditas yang meningkat. Permintaan yang mengalami kenaikan membawa kinerjanya lebih baik.
"Sejauh ini realisasi kinerja emiten sudah cukup baik, dan sesuai dengan track kami. Yang cukup mengagetkan justru ketika ketidakpastian bertambah, volatilitas meningkat, tapi pemulihan ekonomi tetap terjaga," papar Nico.
Melihat situasi dan kondisi saat ini, Nico menjagokan saham-saham yang sifatnya defensif seperti perbankan, perunggasan, serta komoditas migas, seperti BBRI, BBCA, PTBA, PGAS, MEDC, dan CPIN.
Baca Juga: Cermati Emiten Pelat Merah yang Berkinerja Hijau dan Layak Dikoleksi
Ia memasang target harga untuk BBRI di Rp 5.400, BBCA dengan TP Rp 8.400, PTBA dengan TP Rp 4.400, MEDC dengan TP di Rp 975, dan CPIN dengan TP Rp 6.550.
Sementara saham-saham pilihan Andhika ada IMAS, BBTN, dan BBRI. Ia memberikan rekomendasi buy untuk IMAS dengan support Rp 750 dan target akhir tahun di Rp 1.050, lalu beli saham BBTN dengan support di Rp 1.375 dan target penguatan hingga akhir tahun di Rp 2.100, dan rekomendasi beli saham BBRI dengan support 3.960 dan target penguatan di akhir tahun Rp 5.100.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News