Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Handoyo .
Baca Juga: Harga emas naik, begini proyeksi analis terhadap kinerja Aneka Tambang (ANTM) di 2020
Itu dapat terlihat pada emiten PWON yang memberikan kelonggaran pembayaran tenant untuk bulan April 2020 dan Juni 2020. Kebijakan itu berlaku pada semua tempat perbelanjaan PWON, baik di Jakarta dan Surabaya. “Berkaca dari kondisi itu, permintaan terhadap properti pun ikut melemah dan lesu,” kata Sukarno.
Di tempat lain, Analis Panin Sekuritas Ishlah Bimo Prakoso mengatakan dampak negatif yang dirasakan akibat penyebaran virus korona adalah terhambatnya proses marketing gallery seiring dengan ditutupnya pusat perbelanjaan. Sehingga, marketing sales juga akan susah untuk tumbuh.
Untuk menjaga kinerja, Bimo berpendapat emiten properti harus menghindari dan menahan pengeluaran biaya operasi, terutama untuk perilisan produk baru. Sebaliknya, emiten properti dapat memaksimalkan pengenalan produk-produk lama yang telah dirilis kepada publik.
Tak hanya itu, emiten properti juga dapat memangkas biaya-biaya administrasi untuk meningkatkan efisiensi kinerja keuangannya. “Emiten properti harus menghindari menciptakan hal-hal baru,” kata Bimo.
Baca Juga: Sri Mulyani bebaskan bea masuk dan pajak impor keperluan penanganan pandemi corona