Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Handoyo .
Ajeng melihat perumahan ritel akan memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan sewa tenant pada tahun ini. Sebab, kecenderungan masyarakat untuk memiliki tempat hunian yang masih tinggi. Sehingga, emiten properti berpotensi akan memaksimalkan kinerjanya pada penjualan rumah ritel, khususnya pada produk rumah tapak.
Terlebih dengan kemungkinan tren penurunan suku bunga acuan yang akan berlanjut seiring dengan penyebaran virus korona. Dengan begitu, suku bunga perbankan juga berpotensi untuk turun yang kemudian akan menyuntik konsumen lebih mudah untuk memutuskan membeli properti.
Kendati demikian, Bimo menyarankan agar investor mempertimbangkan neraca yang dimiliki oleh emiten-emiten properti yang dituju. Semakin sehat neracanya, maka akan semakin tahan emiten dalam menghadapi guncangan.
Baca Juga: Aturan IMEI ponsel berlaku Sabtu (18/4) hari ini, silakan cek ponsel Anda
Bimo melihat saham emiten CTRA, BSDE, dan PWON yang dapat dilirik oleh investor. Sebab, ketiga emiten tersebut cenderung memiliki daya tahan yang tinggi karena porsi hutangnya yang terbilang rendah. Di samping itu, Ajeng melihat saham emiten CTRA juga dapat dilirik karena fokus sebagian pendapatannya bersumber dari penjualan rumah tapak.
Sementara itu, Sukarno melihat pelemahan rupiah dapat menjadi sentimen negatif bagi sektor properti ke depan selain virus korona.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News