kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.237.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.640   3,00   0,02%
  • IDX 8.044   -17,24   -0,21%
  • KOMPAS100 1.114   -2,28   -0,20%
  • LQ45 784   -9,49   -1,20%
  • ISSI 282   1,25   0,44%
  • IDX30 411   -4,49   -1,08%
  • IDXHIDIV20 468   -6,38   -1,35%
  • IDX80 122   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 133   0,84   0,63%
  • IDXQ30 130   -1,49   -1,14%

Kinerja Sejahteraraya (SRAJ) Tertekan pada Semester I-2025, Simak Prospeknya ke Depan


Rabu, 01 Oktober 2025 / 18:40 WIB
Kinerja Sejahteraraya (SRAJ) Tertekan pada Semester I-2025, Simak Prospeknya ke Depan
ILUSTRASI. Ke depan, prospek Sejahteraraya (SRAJ) masih cukup menjanjikan, terutama jika manajemen mampu menekan biaya operasional, memperbaiki efisiensi.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) membukukan kinerja yang kurang menggembirakan pada semester I-2025.

Melansir dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia Tbk (BEI), SRAJ mencatat rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 65,55 miliar pada semester I-2025. Setahun sebelumnya, emiten rumah sakit Dato Sri Tahir ini masih untung Rp 9,65 miliar.

Meski begitu, pendapatan SRAJ terpantau masih naik sebesar 4,94% secara tahunan (year on year/YoY) yakni Rp 1,18 triliun. Sebagai perbandingan, per Juni tahun sebelumnya SRAJ meraup pendapatan Rp 1,13 triliun.

Bila dirinci, seluruh pos pendapatan SRAJ nampak meningkat. Misalnya, pos rawat inap di semester I-2025 naik menjadi Rp 971,80 miliar dari semula Rp 954,84 miliar. Begitu juga pos rawat jalan yang tercatat Rp 638,60 miliar dari Rp 559,57 miliar.

Baca Juga: Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Merugi di Semester I, Cermati Rekomendasi Sahamnya

Dari aspek neraca, aset SRAJ tampak melonjak dari Rp 5,68 triliun per Desember 2024, menjadi Rp 7,60 triliun di paruh pertama tahun ini.

Di periode yang sama, jumlah liabilitasnya tampak ikut melambung dari Rp 3,84 triliun menjadi Rp 6,12 triliun. Sedangkan, total ekuitasnya tercatat berkurang dari Rp 1,83 triliun menjadi Rp 1,47 triliun.

Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topan menilai, kinerja SRAJ pada semester I-2025 masih cukup menantang. Hal ini menurutunya merupakan konsekuensi dari strategi ekspansi agresif perusahaan, seperti pembangunan rumah sakit baru di Jakarta Selatan, Surabaya, hingga KEK Batam. 

“Penerbitan surat utang senilai US$ 125 juta di awal tahun juga turut mendorong kenaikan beban bunga,” ujar Ekky kepada Kontan, Rabu (1/10/2025).

Ke depan, prospek SRAJ dinilai Ekky masih cukup menjanjikan, terutama jika manajemen mampu menekan biaya operasional, memperbaiki efisiensi, serta mengoptimalkan segmen pasien swasta yang umumnya memberikan margin lebih tinggi dibanding pasien BPJS. 

Sentimen positif dapat datang dari kelanjutan ekspansi rumah sakit serta dukungan penuh dari grup Mayapada. 

“Namun demikian, tantangan tetap besar, terutama terkait risiko underutilization rumah sakit baru dan tekanan margin akibat kenaikan biaya logistik serta operasional,” imbuh Ekky.

Dari sisi pergerakan saham, harga SRAJ dilihat Ekky sudah menguat signifikan sepanjang setahun terakhir, didorong oleh ekspektasi pasar terhadap potensi pertumbuhan jangka panjang dari proyek-proyek ekspansinya. 

“Namun, karena kenaikan harga saham lebih bersifat spekulatif, kami menyarankan investor untuk wait and see, setidaknya hingga terdapat sinyal perbaikan nyata dari sisi profitabilitas atau utilisasi rumah sakit baru,” saran Ekky.

Baca Juga: Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Optimistis Pendapatan Naik 12% di Akhir Tahun 2025

Sebelumnya dalam paparan publik secara daring, Kamis (18/9/2025), Chief Financial Officer SRAJ Mark Lee Kristomo menyebut SRAJ tengah menggodok sejumlah rencana ekspansi. 

Tahun ini, SRAJ tengah membangun dua rumah sakit baru, yakni Mayapada Hospital Jakarta Timur dan Mayapada Apollo Batam International Hospital. 

Selain itu, ada pula dua proyek perluasan rumah sakit yang ada, seperti pada Tower 3 Mayapada Hospital Jakarta Selatan dan Mayapada Hospital Surabaya 1. 

Kelima proyek ekspansi itu bakal rampung secara bertahap di awal tahun 2026 hingga tahun 2027 mendatang. 

Untuk mendukung agenda tersebut, SRAJ tahun ini menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 700 miliar. Hingga saat ini, capex tersebut telah terserap sebesar 85%.

Adapun hingga akhir tahun, SRAJ membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 12% YoY.

Selanjutnya: Pasar Otomotif Melemah, Adira Finance Lakukan Penyesuaian Target Pembiayaan Baru

Menarik Dibaca: 7 Zodiak yang Paling Kompetitif, Capricorn Salah Satunya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×