Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 32 emiten yang sahamnya tidak pernah ditransaksikan sama sekali dalam waktu satu bulan di 2017. Namun, saham tersebut tak juga dalam kondisi suspensi.
Biasanya saham ini juga disebut saham tidur. Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menilai, ada beberapa faktor yang bisa membuat suatu saham tidak aktif ditransaksikan.
Pertama, William bilang tentunya transaksi saham tergantung pada minat investor. Kedua, presentasi kinerja perusahaan.
“Semua itu sangat terkait,” tutur William. Terlepas dari minat pasar dan kinerja, William melihat bahwa Bursa Efek Indonesia pun tak punya wewenang untuk menggerakkan saham. Posisi BEI menurutnya hanya sebatas regulator.
Jika memang ada saham tidur yang kinerjanya baik-baik saja, William bilang floating saham pun turut mempengaruhi. “Kalau floating-nya sedikit orang yang ingin memiliki banyak, mereka tidak aware dengan itu,” lanjut William.
Karena itu, menurutnya akan lebih baik jika emiten bisa menjembatani keinginan investor. “Emiten membutuhkan investor sehingga dia dapat tambahan untuk menjalankan usahanya. Kalau sudah ada investor yang percaya, jangan sampai kepercayaan itu turun,” tambah William.
Ia menyebut saham PT H M Sampoerna Tbk (HMSP) sebagai contoh. Dulunya William mencatat bahwa saham HMSP terbilang sedikit. Ketika floating HMSP ditambah, investor pun menunjukkan minatnya.
“Terbukti kinerja bagus, floating ditambah orang jadi makin berminat, transaksi lebih banyak,” tutur William.
Karena itu menurutnya emiten yang sahamnya kurang aktif diperdagangkan bisa menumbuhkan minat pasar dengan menambah floating melalui berbagai aksi korporasi. Tentunya, kinerja perusahaan tetap harus terjaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News